Hantu fall in love

Hantu fall in love
Breaking News
Loading...
Tuesday 17 March 2015

Open you heart for me part 1

06:36
Yuhuu.. Cerbung open your heart for me part 1 datang. Ceritanya mungkin bakalan kayak ngebayangin kisah seseorang wkwk.. Iya ini emang kisah seseorang dan seseorang itu saya! tetapi tentu saja tidak semuanya*oke ini malah curhat*

Jangan lupa sebelum baca cerita ini berkunjung dulu ke blog ini: nurdiana.web.id

Follow my twitter @nurdianaanissa3 and my ask.fm nurdiana26


Takdir tak pernah jahat.. Hanya saja ia mencoba menguji kita dengan berbagai macam cara salah satunya kita dengan penyakit!

Open your heart for me part  1



***




Seorang gadis sedang mengutak ngatik handphone nya, duduk manis di kursi tunggu rumah sakit. Di sebelahnya ibunya sibuk mengobrol dengan ibu-ibu yang lainnya. Pasien hari ini lumayan banyak pantas saja hari ini adalah hari senin selama Ify,  ahh ya Ify nama gadis tersebut menjadi pasien rumah sakit ini hari senin memang paling banyak pasiennya jadi harus menungu antrian untuk  bisa di periksa.


Antrian no 20 sepertinya tadi ify dan mama nya berangkat terlalu siang dari rumah sehingga mendapatkan antrian yang jauh biasanya 7 atau 8, sekarang baru saja keluar pasien antrian no 5. Masih harus menunggu 15 orang lagi.



"Ma Ify cari makan dulu yaa" kata Ify pamit, mamanya menoleh. Sambil mengangguk.
"iya sayang jangan lama-lama" pesan mama gina, nama mama Ify. Ify hanya mengangguk ia berjalan menuju ke kantin rumah sakit, dari tadi ify ingin memakan sesuatu sambil refreshing tentunya jenuh menunggu dan juga bosan mendengar gosip ibu-ibu.



Saat berjalan tiba-tiba handphone  nya bergetar pertanda ada sms masuk, segera ify membukanya ternyata dari sivia sahabatnya. Hari ini terpaksa ify izin untuk chek up, padahal ada ulangan matematika.



brukk..



Seseorang menabraknya dan membuat handphone nya terjatuh begitu saja,untung Ify tidak ikut terjatuh  Ify mendongak menatap sang penabrak yang sedang memungut handpone nya. seorang laki-laki kira-kira seumuran dengannya dengan rasa bersalah laki-laki itu menyerahkan handphone Ify.


Tampan, berkharisma denga kulit hitam manis.

"Ahh maaf mba, saya tidak hati-hati" kata pemuda itu sambil memberikan handphone Ify. Ify menerimanya.


"Tidak apa-apa. Terima kasih" kata Ify sambil berlalu pergi.


Rio nama pemuda tadi hanya memandang punggung Ify yang berjalan menjauh dari pandangannya. Saat melihat mata gadis itu ada yang berbeda dadanya terasa berdebar. Mata dinginnya membuat rasa penasaran di hati Rio muncul.


Semoga, semoga waktu akan mempertemukannya lagi dengan gadis bermata dingin itu rio bergumam dalam hati.


***


"Apa kabar Ify?" sapaan seperti itu sudah menjadi sambutan bagi Ify ketika memasuki ruangan yang di penuhi dengan peralatan medis ini. Dokter zul biasa Ify orang-orang menyebutnya, beliau adalah dokter spesialis dalam yang sudah menjadi dokter pribadi IFy selama dua tahun terakhir ini.


Ify dan mamanya duduk di kursi yang berhadapan dengan sang dokter.


"baik dok" balas ify sambil tersenyum.


"Seperti biasa kita cek terlebih dahulu berat badan mu" kata sang dokter kemudian, Ify yang sudah mengerti segera berjalan ke  arah dimana alat untuk mengukur berat badan. Dia berdiri dan di atas mesin timbangan itu. 46 kg.


"Berapa?" tanya sang dokter.


"46 dok" kata Ify berjalan melagi ke arah kursinya.


Tidak ada yang dokter katakan.

"Sekarang saya cek ke adaan tekanan darah mu dulu, berbaringlah" kata sang dokter, Ify kemudain berjalan menuju sebuah kasur bersprai putih.

.
Dia kemudian berbaring sang dokter kemudian memeriksa tekanan darah Ify dengan Sfigmomanometer (alat pengukur tekanan darah)


"Saat ini aktivitas apa yang sering kamu lakukan" tanya sang dokter saat sedang memeriksa.


"Tidak ada selain sekolah yang saya lakukan hanya berdiam diri di rumah" kata Ify.


"Berapa banyak sosial media yang kamu punya?" tanya dokter lagi Ify mengernyit dia kemudian mulai menghitung ada berapa banyak sosial media yang dia punya.


"Sepertinya hanya 3 dokter. Twitter, facebook dan ask.fm" kata Ify mengingat-ingat.


"Apa kamu mempunyai blog?" tanya dokter lagi. Ify mengangguk mengiyakan iya dia mempunya blog "ifyworld" nama blognya di sana ia hanya iseng membuat beberapa cerpen tidak ada apa-apa apalagi curahan hati nya.


"Ada baiknya kamu lebih aktif di sosial media untuk sedikit melupakan penyakit ini, mulailah dari sekarang Kamu berinteraksi dengan teman-teman facebook, twitter,ask.fm serta blogger mu" kata dokter lagi.


Pemeriksaan sudah selesai dokter berjalan ke arah kursinya di ikuti ify dari belakang lalu duduk kembali di kursinya.


"Keluhan apa yang terjadi padamu dua bulan terakhir ini?" tanya sang dokter.


"Beberapa hari yang lalu saya merasakan sesak di dada saya, sering merasa lapar dan terakhir rambut saya mulai rontok kembali" kata Ify,dokter mulai menuliskan sesuatu di sebuah kertas. Tulisan yang tidak ify mengerti, mama gina di sampingnya hanya menjadi pendengar yang baik, beliau memang hanya menemani Ify saja tanpa banyak bicara karena semuanya selalu Ify yang berbicara.

"Sendi kamu?" tanya dokter lagi.


"Sejauh ini tidak ada masalah dengan sendi saya dok baik-baik saja tidak ada rasa sakit apapun" kata Ify menjelaskan. Dokter mengangguk.


"Tapi itu masalah dada sesak tidak ada yang terjadi kan dok?"Ify bertanya lagi. Dokter masih sibuk menuliskan resep obat.


"Tidak ada apa-apa. Itu adalah gejala dari maag. Saya akan memberi kamu obat maag" kata dokter. Ify mengangguk dokter tidak bilang apa-apa mengenai rambutnya.


Lupus memang identik dengan rambut rontok, salah satu gejala yang timbul adalah rambut rontok dan butterfly rash(bercak merah menyerupai kupu-kupu di wajah).


"Ini resep obatnya" kata dokter sambil memberikan secarik kertas pada IFy. Ify menerimanya.


"Baik lah dokter, terima kasih selamat pagi, assalamualaikum" pamit ify dan mamanya.


"Waalaikumsalam"jawab dokter.


Diam-diam dokter merasa iba dengan Ify, di usia nya yang masih remaja harus di hadapkan dengan penyakit langka bernama lupus.


Lupus suatu penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan(autoimun). Kebanyakan menyerang wanita di usia produktif, penyakit jenis ini belum di ketahui penyebab dan cara mengobati nya.

Ify gadis baik yang sangat tegar itu yang bisa dokter zul simpulkan selama mengenal gadis manis itu.
Kadangkala dokter zul sering bertanya. Kenapa yang baik harus di uji seberat ini?.


Dokter menggelengkan kepala nya tak habis pikir apa yang di pikirkannya jelas-jelas tak seharusnya dia bertanya semacam itu. Semua adalah urusan takdir.

***

Ternyata tuhan mendengar doaku waktu itu. Kita di pertemukan lagi! tapi... kamu terlalu susah untuk ku gapai.. Dingin tak hangat seperti kedua sahabatmu! [Rio]



Desas desus mengenai ada murid baru seorang cowok bernama Mario stevano di kelas sebelah terdengar sampai ketelinga Ify. Lewat sahabat nya Sivia dan Shilla Ify mendengar kabar terhangat itu.



Ganteng, cool dan menarik. 3 kata yang Shilla dan Sivia deskripsikan mengenai Mario murid yang katanya pindahan dari manado itu.



Saat ini adalah waktu nya istirahat. Ify, Shilla dan Sivia baru memasuki kantin.



Shilla celingak-celinguk mencari keberadaan Gabriel gebetannya. Dan dapat di meja paling pojok bersama kedua sahabatnya ahhh sekarang menjadi 3 dan siapa itu? Apa mungkin itu murid baru yang ternyata tampan itu?


Dengan cepat Shilla menyeret Ify dan Sivia menuju meja itu untuk menemui Gabriel.



Gabriel bersama ke tiga sahabatnya termasuk mario dia sudah bisa bergabung dengan orang-orang terpopuler ini sedang tertawa-tawa bersama.



"Hallo yayang Gab" kata seseorang cwek sambil duduk di dekat gambriel mengganggu acara tertawa mereka, semuanya mendongak. Gabriel mendengus lagi-lagi si miss rempong shilla. Sedangkan Rio dia terkejut saat mendapati gadis yang di tabraknya kemarin di rumah sakit saat mengantar mamanya chek up.*sekedar pemberitahuan mama manda juga di sini punya penyakit yang sama kayak Ify*


"Gadis itu.."batin Rio. Ia terus memperhatikan Ify, sedangkan Ify malah pura-pura tidak mengenal tentu mereka kan tidak mengenal hanya sekedar tabrakan kecil bukan? tidak ada perkenalan sama sekali, Ify tahu cowok itu cowok yang kemarin menabraknya.



Saat melihat ke arah murid baru itu Tak sengaja pandangan mereka bertemu  ternyata dari tadi Rio memperhatikannya, Ify cepat-cepat mengalihkan pandangannya ke arah lain.



"Fy ngapain berdiri mulu, duduk gih" perintah Gabriel membuat Shilla cemberut Gabriel pasti baik sama kedua sohibnya tapi sama Shilla judesnya minta ampuunn.. Gak pernah tuh manis. Cemburu menguras hati dah kalau udah gini mah.



Diam-diam Rio masih menatap gadis itu.



"Ehh kenalin nih temen baru kita, Yo kenalan kek" kata Alvin angkat bicara. Rio mengangguk.



"Nama gue Rio" kata Rio pada Ify, Shilla dan Sivia.



"Gue Sivia" Sivia terlebih dahulu memperkenalkan diri nya.



"Gue Shilla gebetannya yayang Gab" kata Shilla dengan pd nya di kursinya Gabriel mencibir.



"Dih.. ngaku-ngaku" kata Gabriel kejam.



"Suka-suka aku dong yang, meskipun kita itu kayak pungguk dan rembulan. Kamu rembulannya dan aku pungguknya hak aku dong ngaku-ngaku kamu gebetan aku. Yaa aku tahu kok kamu tuh orang nya gak peka gak ngerti sama perasaan aku yang cinta setengah hidup sama kamu" Shilla malah curhat. Gabriel lagi-lagi mencibir.



"Gak usah ceramah  deh di sini. Noh masjid nganggur" kata Gabriel lagi.



"Ihhh aku gak ceramah, cuma curhat aja biar kamu tuh sadar. Selama ini kan otak kamu ketinggalan di terminal" oke Shilla sudah bicara kesana kemari, Gabriel tak berminat membalas.



"Giliran lo nih Fy yang belum intro" kata Cakka yang sadar dari tadi Ify hanya diam sedangkan Rio sepertinya sedang menunggu Ify memperkenalkan dirinya.


"Gue Ify" Ify memperkenalkan dirinya. Rio mengangguk tersenyum.



"Sepertinya kita kemarin baru saja bertemu Ify, lo lupa sama gue orang yang udah nabrak lo di rumah sakit" kata Rio senang akhirnya bisa mengetahui nama gadis bermata dingin ini. Masih sama di matanya tak terlihat sedikitpun cahaya. Dingin dan seperti hampa.



"Ya aku ingat" kata Ify singkat. Rio kecewa, gadis ini benar-benar tidak seperti kedua sahabatnya yang hangat apalgi Shilla cwek yang mengaku gebetan Gabriel tadi Ify jauh sekali jika di bandingkan dengan Shilla itu. Rio tak berniat lebih jauh bertanya ia yakin kecewa yang akan dapatkan, jawaban singkat Ify yang akan ia dengar.


"Shill pesenin gih, biasa yaaa gue sama Ify" Sivia seenak jidatnya nyuruh Shilla.


"Lagi-lagi gue" gerutu Shilla tapi yaa dasar Shilla mau-mau aja di suruh ia kemudian melangkah kan kaki menuju tempat pemesanan makanan.



"Ternyata kalian sudah bertemu sebelumnya yaa" tanya Gabriel sembari menyeruput es teh nya.



"Hanya sebuah tabrakan kecil" kata Ify menjawab. Seperti nya enggan membahas tentang pertemuan mereka di rumah sakit kemarin.




Rio merasa sedikit kecewa dari tadi ia selalu merasa kecewa dengan jawaban Ify. Entah kenapa rasanya sedikit tidak rela ia ingin Ify lebih hangat kepada nya bukan dingin seperti es begini. Jujur saat melihat mata Ify debaran seperti kemarin selalu terasa di dadanya. Mungkin kah ia menyukai gadis bermata dingin itu? tapi bagaimana bisa bahkan mereka baru pertama kali bertemu kemarin. Selama ini Rio tak pernah mempercayai cinta yang datang pada pandangan pertama tetapi kinia ia merasakannya!




To be continue



[sumber]

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer