Hantu fall in love

Hantu fall in love
Breaking News
Loading...
Saturday 6 December 2014

Open your heart, girl!!

07:56
Ehem.. ehemm gue bawa cerpen nih, RIFY couple nya,,gak tahu gaje atau enggak yang jelas baca aja deh yaa!! ini judul nya Open your heart girl!!.. hope you like it guys..

Open your heart girl!!


ini fotonya gue ambil dari google yee... buat menuhin aja biar gak hambar wkwk..

cara mengobati alami



***

Bagi Mario hanya gadis berkacamata itu yang selalu membuat jantung nya berpacu cepat, tidak ada yang lain. Hanya gadis berkacamata itu yang mengalihkan dunianya. Meskipun ada ribuan orang yang bilang Mario aneh karena menyukai gadis cupu seperti Ify, ahh iya nama gadis itu Ify Titania, ia tidak begitu peduli. Memang nya orang lain tahu bagaimana caranya hati memilih dan Mario selalu yakin kalau hatinya tak salah, hatinya berlabuh pada Ify.

***

"Yo, lo gak mau mikir ulang apa, untuk mengejar cewek itu?" Cakka sahabat Rio lagi-lagi menasehati Rio, pasalnya Cakka menyayangkan cowok se populer Rio jatuh cinta sama gadis cupu kaya Ify.

"Udah lah cak, lo ngomong sampai gigi lo ompong aja gak bakalan di denger sama Rio," kali ini Alvin yang ngomong.

"Sialan lo Vin malah ngedoain gigi gue ompong lagi, gigi gue utuh aja si Shilla kagak demen-demen ama gue apalagi ini gigi gue ompong makin lari kali." gerutu Cakka.

"Gue cuma buat perumpamaan, lo nya aja yang nganggep gue doain itu sih salah otak lo yang lola" oke Alvin mulai cari gara-gara.

"Udah lo berdua, gak usah debatin tuh gigi ompong, lo berdua kan belum masa menopause. Jadi stop oke, dan lo Cak lo gak bosen apa ngomong kayak gitu mulu sama gue, udah tahu keputusan gue gak bisa di ganggu gugat. Hati gue  udah stuck di si Ify," kata Rio memotong Cakka yang udah siap mau ngebales ucapan Alvin.

Mereka bertiga sekarang berada di lapangan komplek untuk bermain basket.

"Kalau di pikir-pikir Ify itu beda dengan yang lain, dia itu manis." kata Rio. Ia sedang mendribel bola dan ingin memasukannya ke dalam ring. Cakka dan Alvin yang merupakan lawan mencoba menggagalkan usaha Rio. Tapi, hap! bola masuk dengan mulus ke dalam ring, membuat Rio tersenyum senang.

"Ya iyalah lo kan emang lagi falling in love sama Ify, cewek cupu kayak gitu aja lo bilang manis," Cakka mulai lagi ceramahnya. Saat ini ke tiganya duduk di bawah pohon Akasia dan berhenti bermain basket.

"Apa yang salah sih sama cewek cupu, dia juga kan manusia yang pantes buat nerima cinta dari seorang pria, seperti gue ini," kata Rio menerawang.

"Jangan dengerin apa kata Cakka Yo, kalau emang hati lo memilih Ify, apa salahnya buat di perjuangin. Toh yang ngejalanin elo, bukannya si Cakka." kata Alvin bijak. Membuat Rio menoleh kearah nya, sedangkan Cakka hanya manyun tak jelas.

***

Bagi Ify novel dan buku adalah sahabat ke dua setelah Sivia dan Shilla, harinya menjadi sepi tanpa membaca novel. Ify tidak peduli dengan sebutan 'kutu buku', yang jelas ini hobi nya. Ini dunia nya dan orang lain tak perlu repot-repot mengomntari hidup yang jelas-jelas milik nya. Masa bodo dengan orang lain yang menganggapnya cupu hanya karena ify jarang bergaul dengan yang lainnya, yaah kecuali Shilla dan Sivia.

Seperti biasa saat istirahat Ify melangkahkan kakinya ke perpustakaan, tujuannya tentu untuk membaca buku. Bagi kebanyakan siswa tempat waktu istirahat adalah kantin tapi lain halnya dengan Ify tempat favoritnya adalah perpustakaan sama taman belakang. Dan untuk hari ini Ify memilih perpustakaan, setelah mendapat buku yang yang di incarnya Ify mencari tempat yang nyaman untuk membaca buku itu.

"Apa bagusnya sih si cewek cupu itu di banding Dea, kok bisa-bisa nya Mario cowok populer di sekolah ini ngacuhin Dea dan milih ngejar tuh cewek," kata seorang siswa, tak sengaja Ify mendengarnya membuatnya menghentikan aktifitas membacanya.

"Gue juga heran, apa mata Rio gak beres yah, cewek cupu kayak dia aja di kejar," kata cewek yang satu nya lagi, mereka berdua tak sadar kalau Ify ada di sana.

Ify? dia tentu saja sedih kenapa orang selalu menjudge nya tanpa alasan, padahal Ify tak pernah mengurus hidup mereka. Tetapi, mereka? selalu saja berkomentar pada kehidupan Ify, memang nya salah siapa kalau Rio menyukainya, ah, ya Ify juga sudah tahu kalau Rio menyukainya.Tapi selama ini Ify tak menanggapinya bukan apa-apa Ify hanya merasa tak pantas bagi Rio, lihat saja belum jadi pacarnya Rio saja sudah banyak orang yang menjudgenya.

Tak ingin sakit hati lebih lama karena berlama-lama berada di sana, Ify segera bangkit dan mengembalikan buku ke tempat semula. Dia segera beranjak ke luar perpustakaan tak sengaja matanya menangkap sosok Rio bersama Cakka dan Alvin yang sedang bermain basket. Ify mengamati sosok itu, dia tampan dan begitu menarik. Dalam hati Ify juga bertanya-tanya kenapa Rio yang se perfect itu bisa menyukai Ify, apa Rio hanya berniat mempermainkannya. Tidak? tentu saja tidak karena Rio bukan orang se jahat itu,Rio baik, dia baik sekali, Sivia dan Shilla pernah bilang..

"Lo itu baik hati Fy, mungkin magnet itu yang menarik Rio buat menyukai elo." kata Shilla waktu itu, Ify tak begitu paham dengan ucapan Shilla.

"Kalau gue cowok juga, gue bakalan naksir elo, Fy." canda Sivia yang membuat Ify menoyor kepalanya.Sivia meringis dan Shilla tertawa.

"Hati-hati lo Fy sama Via, haha" kata Shilla sambil tertawa.

Lamunan Ify terhenti karena sebuah suara mengagetkannya.

"Hai!" sapa orang itu membuat Ify menolehkan kepala ke arah sumber suara, mata Ify sukses melebar, itu berdiri di hadapannya tersenyum manis di sertai dengan wajah berkeringat karena habis bermain basket. Ify tak menjawab sapaan Rio, dia hanya diam. Bukannya tak mau menjawab, hanya saja Ify memang sengaja tak ingin merespon. Tanpa sadar Ify membalikkan badannya dan segera berjalan cepat meninggalkan Rio yang terlihat kecewa tapi baru beberapa langkah.

"Sampai kapan sih lo giniin gue Fy?" pertanyaan Rio membuat langkah Ify terhenti.

"Sampai kapan lo ngacuhin sapaan gue, apa lo gak bisa cuma sekedar nge bales sapaan gue aja," kata Rio. Ify benar-benar tak tahu harus apa. Akhirnya ia meneruskan berjalan, ia ingin cepat pergi dari hadapan Rio. Saat ini banyak orang yang memperhatikannya termasuk Dea. Dia melihat dengan tatapan terluka terutama dengan sikap Rio.

Ify tak mau lagi mendengar ucapan Rio, jadi ia memutuskan untuk berjalan secepatnya tanpa menoleh ke belakang. Rio lagi-lagi harus menelan kekecewaan lagi-lagi seperti Ify seperti ini.

"GUE GAK AKAN BERHENTI FY, GUE BAKALAN BERUSAHA SUPAYA LO MULAI NGELIHAT GUE!!" teriak Rio dengan kencang, Ify tak memperdulikannya dia terus berjalan, sedangkan para siswa-siswi sibuk berbisik-bisik mereka sibuk membicarakan tentang Ify. Rio menghela napas kasar, Alvin dan Cakka datang menghampiri.

"Sabar bro, ada saat nya nati Ify bakan berjalan bersisian dengan elo." kata Alvin menyemangati.Rio mengangguk.

'Pasti! pasti suatu saat nanti lo bakalan menganggap gue ada Fy,' tekad Rio dalam hati.

***

"Gue harus gimana Shill, Siv?" tanya Ify. Saat ini Ify, Sivia, dan Shilla berada di kamar Ify, mereka sedang curhat tentang kejadian di koridor sekolah tadi.Shilla dan Sivia meminta Ify menceritakan semuanya, saat kejadian mereka berdua tak ada di TKP, mereka sibuk makan di kantin.

"Hemmzz sebenarnya alasan lo selama ini ngejauhin Rio tuh apa sih Fy?" kali ini Sivia bertanya serius. Dari dulu Ify tak pernah bercerita tentang alasan kenapa tak mau menerima Rio, Ify menghela napas pasrah.

"Gue cuma ngerasa kalau gue nggak pantes ngedapetin cinta nya Rio, kalian tahu kan gue dan Rio itu terlalu jauh, kita di ibaratkan seperti bumi dan langit yang beda banget, dia populer sedangkan gue cuma cewek kutu buku," kata Ify membuat Shilla dan Sivia mengangguk mengerti, jadi selama ini Ify hanya kurang PD untuk Rio.

"Fy, dengerin gue baik-baik yaa, cinta itu sebenarnya simple Fy, gak pernah pandang bulu, Dari hati datengnya. Jadi menurut gue cinta Rio itu tulus, dia gak mandang elo dari segi penampilan elo, apa loe mau sia-siain cinta yang kayak gitu?" kali ini Shilla yang berbicara membuat Ify terdiam.

"Tapi, bagaimana dengan.. Dea?" tanya Ify terlihat ragu-ragu.

"Come on Fy, lo jangan terlalu mikirin orang kalau masalah hati, lagian yang di sukai Rio kan elo, bukan Dea. Lagian dea orang nya baik ko, dia gak bakalan nyakitin lo," jelas Shilla panjang lebar. Ify masih diam.

"Keputusan ada di tangan elo Fy, jangan sampai lo termasuk orang yang bertemu dengan kata penyesalan selalu datang terlambat, itu aja sih saran gue." Sivia menepuk bahu Ify, Shilla di samping nya hanya mengangguk mengiyakan.

***

Rio menghilang? begitulah dua kata yang Shilla ucapkan pada Ify. Ify sudah mengetahuinya dari dua hari yang lalu, Ify memang tak melihat Rio baik di lapangan basket maupun di taman belakang biasanya pemuda itu selalu memperhatikan nya diam-diam dan Ify pasti mengetahuinya.

Ify awalnya tidak begitu peduli dengan keadaan ini mendadak panik juga, kemana Rio? iya kemana pemuda itu? Ify sebenarnya merasa.. Rindu juga. Oh..Oh.. Ada apa ini kenapa Ify rindu dengan Rio? Ify geleng-geleng,tidak mungkin dan juga tidak boleh. Ify tidak pantes untuk Rio,Ify cukup sadar diri.

"Fy, loe kenapa?" tanya Shilla  membuat Ify menggeleng-geleng.

"Hah? gak papa kok," jawab Ify, saat ini hanya ada Ify dan Shilla, Sivia sedang sakit jadi tidak masuk.

"Fy, lo gak khawatir apa sama Rio?" tanya Shilla, membuat Ify menggeleng. Shilla mendengus, Ify ini kenapa sih gak punya hati apa?!

"Fy hati lo terbuat dari batu bukan sih?" tanya Shilla terdengar ketus.

"Ya bukanlah, gue juga manusia normal," jawab Ify, Shilla mulai geram.

"Fy sebenarnya lo punya otak gak sih, orang yang selama ini selalu ada buat loe tuh ngilang, gak ada kabarnya. Loe nggak khawatir apa?" Shilla terdengar  membentak, ,membuat Ify menoleh ke arahnya.

"Terus menurut lo gue harus gimana? gue bukannya gak peduli sama Rio, gue juga mikirin Rio kali," jawab Ify.

"Seenggaknya loe tanyain ke Cakka atau Alvin tentang keadaan Rio." Shilla mulai berbicara dengan nada lembut lagi.

"Loe kan tahu, gue gak terlalu kenal sama mereka berdua," jawab Ify pelan.

"Oke, gue bakalan bantuin lo tanyain Rio ke mereka." kata Shilla akhirnya.

"Apa gue udah terlambat ya Shill, Rio mungkin cape nunggu gue meskipun dia bilang gak akan berhenti. Tapi mungkin Rio juga udah habis kesabarannya," kata Ify lesu membuat Shilla menepuk bahu Ify.

"Gak mungkin. Rio gak mungkin kayak gitu, gue seneng akhirnya lo mau menyadari hati lo yang ternyata buat Rio," jawab Shilla membuat Ify tersenyum.

***
Alvin dan Cakka saat ini sedang berada di ruang musik. Tadi kelasnya ada pelajaran seni musik. Tiba-tiba pintu terbuka dan memperlihatkan wajah Shilla yang celingak-celinguk, hal itu membuat Cakka mesem-mesem nggak jelas. Ada angin apa Shilla datang nyariin Cakka? Si Cakka udah kegeeran duluan.

"Eh, ternyata loe berdua ada di sini," Shilla memasang wajah termanisnya, Cakka udah ngerapihin rambut dari tadi.

"Elo nyariin gue Shill?" kata Cakka PD. Dia tersenyum lebar, tumben kan kejadian langka tahu.

"Bukan." jawab Shilla tanpa dosa, Cakka langsung manyun, sedangkan Alvin sudah menahan tawa dari tadi.

"Padahal tadi Cakka udah terbang dan hampir nyampe ke langit ke tujuh. Tapi, di tengah jalan lo patahin sayap nya," kata Alvin gak jelas banget.

"Rio kemana sih sebenernya dua hari udah ngilang gak ada kabar sama sekali?" Shilla langsung to the point aja.

"Ngapain lo nanyain Rio?" tanya Cakka jutek.

"Serah gue dong, apa urusannya sama elo. Vin jawab gue dong kayaknya yang waras dan bisa di tanya cuma elo deh," jawab Shilla gak kalah jutek nya.

"Ada dong. Gue kan temannya, lagian loe bukannya nanyain gue malah nanyain Rio,"

jawab Cakka, cemburu dong tentunya.

"Dih ngapain nanyain lo, toh loe ada di depan gue." kata Shilla.

"Udah deh, buat apa lo nanyain Rio Shill?" tanya Alvin menengahi.

"Buat Ify." jawab Shilla singkat.

"Ada angin apa si Ify nanyain Rio?" Alvin berpikir, membuat Cakka ikutan berpikir juga.

"Alah kelamaan mikir lo berdua, sebenernya Rio tuh kemana sih?" Shilla udah gak sabar.

"Tenang Shilla my baby my sweety, Rio nggak ke mana-mana kok, dia cuma pergi ke rumah omanya di Paris," jawab Cakka yang membuat Shilla ingin muntah mendengar kata awal yang di ucapkan Cakka.

"Loe bilangin deh ke Ify, Rio nggak kemana-mana, cuma pergi beberapa hari ntar juga bakalan balik lagi," Alvin angkat bicara.

"Oke, thanks infonya." Shilla berlalu begitu aja.

"Shilla, Shilla kapan sih loe bakalan menyadari kegantengan gue?" Cakka bergumam sambil melihat kepergian Shilla di balik pintu.

"Mungkin di tahun kucing bertelur kali Cak," jawab Alvin ngaco.

"Kapan tuh?" Cakka bertanya oon.

"Mana gue tahu, mungkin gak bakalan kejadian, kucing tuh mamalia dodol jadi bukannya bertelur tapi melahirkan haha.." Alvin malah bercanda.

"Sialan loe Vin," dengus Cakka.

***
Cemburu. satu kata yang sekarang melenda Ify. Pagi ini Ify di kejutkan dengan pemandangan yang bikin dadanya kayak di tusuk-tusuk jarum, ia melihat Rio sedang berjalan bergandengan bersama seorang siswi yang sepertinya murid baru. Karena Ify baru melihatnya, Perempuan itu cantik dan sepertinya ia memiliki  darah campuran.

Mereka terlihat akrab. Ify melihatnya dengan tatapan sendu 'Apa ini artinya gue udah terlambat' batin Ify. Sesaat mereka hampir melewati Ify, Rio mengalihkan pandangannya dari gadis itu dan matanya tertumbu pada Ify seperti biasa senyum manis bertengger di bibirnya yang selalu ia persembahkan kepada Ify. Tetapi, Ify mengalihkan pandangan pandangan dan seperti biasa Ify cepat-cepat berbalik masuk kedalam kelas, Mario kecewa lagi.

'Kenapa lagi sih, bukannya saat dia ngilang Ify sempat menanyakan kabarnya pada Alvin' batin Rio. Acha ah, ya Acha nama gadis yang tadi berjalan bersama Rio menatap Rio bingung.

"Kenapa kak?" tanya Acha bingung.

"Gak papa. Yuk kaka anter ke kelas baru kamu," ajak Rio, Acha mengangguk-ngangguk. Mereka kemudian meneruskan berjalan.

Istirahat time

Kantin memang selalu ramai saat istirahat, tidak aneh dengan hal itu karena para siswa siswi menjadi penghuninya.Entah ada angin apa,hari ini Ify memutuskan untuk ikut bersama Shilla dan Sivia menghabiskan waktu istirahatnya di kantin.Tiba-tiba matanya menangkap pemandangan yang bikin hatinya di gores-gores sama serpihan kaca Rio dan kawan-kawan sedang tertawa bersama gadis yang tadi pagi di gandeng Rio.

Ify berhenti ia gak sanggup buat melangkah lagi, hatinya pasti bakalan sakit kalau ia lebih dekat dengan mereka. Shilla dan Sivia menyadari ke anehan Ify langsung mengikuti arah pandang Ify, keduanya langsung mengangguk megerti. Tiba tiba Shilla nekad mempercepat langkahnya dan berjalan ke arah meja Rio dkk. Ify shock sedangkan Sivia hanya menonton saja, gak aneh dari tadi Shilla udah marah-marah karena Rio gak konsisten. Ify panik takit si Shilla malu malu in.

"Heh Rio, ini cewek baru lo yaa?" tanya Shill langsung membuat semua yang ada di meja itu mendongak menatap Shilla bingung, termasuk Acha. Acha memandang Shilla bingung, sedangkan Shilla melotot marah pada Acha.

"Ayang Shilla apa-apan sih nanyaimmya Rio mulu, kapan bang Cakka nya?" kata Cakka yang dapat lirikan judes dari Shilla.

"Diem deh loe, gue nggak ngomong sama lo." kata Shilla emosi, ,membuat Cakka mingkem.

"Apa-apan sih elo Shill, tiba-tiba dateng dan marah-marah nggak jelas." kata Rio yang akhirnya angkat bicara.

"Lo yang apa-apaan, lo bisa nggan konsisten Yo, lo jangan mainin hati orang seenaknya. Ngasih harapan sama orang, tapi ternyata apa lo udah bawa cewek baru lagi." Kata Shilla emosi juga.

Ify dan Sivia datang menghampiri Shilla dan menenangkannya.

"Udah Shil lo gak  malu apa, terserah Rio ajalah," bisik Ify. Rio yang kaget akan ada Ify hanya bergumam "Ify" gumam Rio. Acha yang tidak mengerti apa-apa hanya menatap mereka bingung.

"Sorry Yo, kalau kita ganggu acara kalian," kata Ify akhirnya. Rio kaget ia masih nggak nyangka Ify mau berbicara padanya, sampai-sampai Rio tersadar dari lamunannya Ify dkk sudah menghilang dari pandangannya.

"Ka ada apa sih?" suara acha menyadarkannya 'loh Ify mana' batin Rio.

"Ify mana?" bukannya menjawab pertanyaan Acha, Rio malah nanyain Ify.

"Udah ngilang kali Yo, lo sih kelamaan ngelamunnya" kata Alvin.

"Sorry ya Cha, kaka nyari Ify dulu. Kamu sama Cakka sama Alvin dulu ya," kata Rio ia langsung pergi mencari Ify.

 @ Taman belakang

"Shill apa-apan sih malu-malu in gue tahu," gerutu Ify.

"Abisnya gue kesel sama Rio Fy, dia nggak seenaknya bisa bawa cewek baru di depan lo, mesra-mesraan gitu. Gak nyadar apa dia tuh ngejar-ngejar elo," kata Shilla.

"Iya Fy, lo nggak cemburu apa Fy?" kali ini Sivia yang ngomong.

"Itu hak Rio lagi, dia mau pacaram sama siapa aja, gue kan bukan siapa-siapanya dia. Meskipun dia bilang dia nggak akan berhenti ngejar gue, hati manusia kan bisa berubah, mungkin ini karma buat gue yang udah nyuekin Rio selama ini" kta Ify sedih.

"Dia bukan cewek gue." sebuah suara mengagetkan mereka ber tiga. Ify, Shilla, dan Sivia tersentak kaget, Itu tadi Rio yang ngomong.

"Acha bukan cewek atau gebetan gue dia cuma sepupu gue yang kebetulan baru pindah dari Paris," jelas Rio mendekati Ify. Ify diam dia hanya ingin mendengarkan apa yang ingin Rio katakan.

"Dan mengenai hati gue, hati gue gak berubah Fy. Masih sama kayak dulu, masih ngukir nama elo di sana," kata Rio lagi membuat Ify memandangnya lekat-lekat mencari kebenaran dari mata indah milik Rio.

"Lo tadi bilang 'mungkin ini karma bagi gue' apa itu artinya lo udah ngebuka hati lo buat gue?" kata Rio lagi ia menunggu jawaban Ify yang tak kunjung bicara juga.

"Apa ini artinya gue belum terlambat, Rio?" tanya Ify membuat Rio tersenyum.

"Tentu belum, nggak ada kata terlambat buat lo ngebales perasaan gue," jawab Rio membuat Ify tersenyum, manis sekali, baru kali ini Rio melihat Ify tersenyum, Rio jadi sesak napas saking senangnya.

"Gue bersedia Rio ngebuka hati gue buat loe." kata Ify akhirnya. Tiba-tiba Rio memeluknya erat.

"Thanks Fy, udah mau ngebiarin gue masuk ke hati lo, apa artinya sekarang kita pacaran?" Tanya Rio membuat Ify mengangguk, Rio semakin mengeratkan pelukannya, akhirnya waktu yang di tunggu-tunggu Rio datang juga pujaan hati yang selama ini di kejarnya menyambut perasaan nya.

Shilla dan Sivia bertos ria.

"Rio dan Ify udah jadian, kita kapan Shill?" Cakka tiba-tiba ada di samping Shilla, membuat Shilla menoleh ke arahnya.

"Itu cuma bakalan jadi mimpi lo doang," kata Shilla dengan kejam. Membuat Alvin,Sivia dan Acha cekikan.

END





Newer Post
Previous
This is the last post.

2 comments:

  1. sssiiiipppp. . . lanjuuutt mbak broo. . buat sequelnya :D

    ReplyDelete
  2. kagak ada sequel, gue gak terlalu suka sama cerita yang ada sequel nya,, haha.. katanya lo lupa sama blog nya.. gue udah mau buatin yang baru buat lo..

    ReplyDelete

 
Toggle Footer