Hantu fall in love

Hantu fall in love
Breaking News
Loading...
Thursday 26 March 2015

Jakarta!! part 4

20:21
Holla cerbung Jakarta!! part 4 come. Nurdiana sadar pasti makin ke sini makin gaje makin garing juga makin hancur kayak gi.. sorry dah buat semuanya.



Jangan lupa sebelum membaca cerita ini berkunjung dulu ke sini: nurdiana.web.id



***



Rio berjalan dengan gontai ke kelasnya, dia sendirian tanpa seorang agni. Agni memang ada urusan dengan teman ceweknya nova jadi di parkiran tepatnya mereka berpisah..




"Kalau mau lewat harus bayar pajak lewat" dua lelaki menghalangi langkah Rio. Rio kaget, tentu saja pajak lewat? Ada kah? Setahu Rio pajak itu cuma pajak tanah, rumah,kebun, jalan, kendaraan,  bangunan apalagi yaa lupa ahh sama pajak-pajakkan. Nah ini kok lewat aja pake bayar pajak segala sihh.. Rio malah bengong natapin dua cowok cakep yang ada di depannya. Rio tidak tahu siapa dua orang ini, 2 preman sekolah yang doyan malakin siswa-siswi yang lain.



"Heh malah bengong lagi, mana sini kasih duit 2000 rupiah buat beli ale-ale" kata cowok hitam manis. Ganteng.



"Maaf saya mah gak punya banyak uang. Ini nanti buat jajan di kantin istirahat nanti"kata Rio dia agak ketakutan juga. Masa minta sih, heyy cari uang susah ini lagi malah main minta nggak lahh yauuu meskipun Rio tahu ngasih uang itu ibadah dan pasti bakal dapet pahala tapi.. Harus pinter-pinter milih mana yang harus di kasih mana yang nggak. Masa orang sehat, kelihatannya kaya mau di kasihh.. Nggak deh kasihan sama emak bapak Rio di kampung cari uang buat biayain Rio tapi Rio malah kasih ke orang kayak gini.


"Kita gak peduli, mau lo pake buat makan di kantin kek, buat beli permen kek, buat apa kek. Yang jelas kalau mau lewat harus bayar pajak lewat" kata si cowok kali ini cowok putih sipit yang ganteng banget kalau menurut para cewek.


"Gak bisa gitu atuhh.. Masa lewat aja harus bayar! Emang kalian ini siapa?" tanya rio. Dua cowok itu berpandangan merasa tidak menyangka ada seorang siswa tidak kenal mereka. Berarti ini cowok murid baru pikir mereka.


"Perkenalkan gue Alvin sindunata, cowok tersipit seantero sekolah ini, wajah gue putih, lo harus menyimpan nama gue di memori otak lo yang oon itu kalau gue juga preman di sekolah ini, di debelah gue Gabriel damanik cowok hitam manis yang di puja-puja banyak cewek.. Kita berdua adalah penguasa di sekolah ini lo wajib setor pajak 2000 rupiah setiap paginya. Ngerti gak lo?" kata alvin ternyata nama nya alvin dan gabriel dua cowok kece nan manis yang merupakan preman di SMA BAKTI JAYA ini



"Jadi ceritanya kalian teh tukang palak?" tanya Rio. Alvin dan Gabriel merasa tak suka di katain tukan palak padahal aslinya emang bener.



"Please yaa bahasa elo gak oke banget. Lo orang kampung yaa? Lo gak perlu tanya kita tukang palak atau tukang jahit juga yang jelas lo harus setor sama kita,ya nggak yel" Alvin meminta persetujuan sama Iel. Iel mengangguk.



"Yoa Vin. Kalau lo gak mau setor lo bakal di permaluin di depan lapangan, lagian apa susahnya sih cuma ngasih uang dua ribu rupian juga di pake beli teh gelas satu ale-ale satu aja ludes"kata Gabriel.



"Iyaa Rio juga tahu. Tapi kalian teh kenapa jadi tukang palak? Emang sama bapak emak kalian gak di kasih uang buat jajan?" tanya Rio, Gabriel dan Alvin merasa tersinggung.



"Cepetan dehh lo buang2 waktu aja. Kita gak butuh ceramah lo, di tempat gue juga banyak ustadz tapi gak bawel kaya elo" kata alvin.



"Riooooo"teriakkan itu mengalihkan perhatian mereka bertiga. Alvin fan Iel langsung kicep. Gawat si lampir agni. Dengan setengah berlari agni menghampiri rio  setelah sampai matanya melotot marah sama Iel dan Alvin yang di tatap meringis.


Bahaya.. Bahaya... Pasti bakal di amuk agni, ke dua preman ini memang takut dengan agni.


"Kamu di apain sama mereka Yo?" tanya agni. Rio hendak menjawab tapi ke duluan sama Alvin.


"Gak papa kan ya yo. Tadi kita cuma ngajak kenalan ya kan? Dia kan murid baru Ag jadi kita wajib kenalan"kata Alvin dengan manis. Agni menatap Rio, sedangkan Rio bingung sendiri sama keadaan ini terutama sama dua cowok tadi aja sangar sekarang malah so lembut kayak gini. Mau jujur takut juga kalau nggak Rio gak suka boong, kata nenek di kampung jadi orang harus jujur kalau sekali boong pasti bakal nambah kebohongan lain lagi jadinya kan numpuk!


"Ya udah deh kalau gitu kita permisi dulu Ag. Gue sama alvin belum ngerjain PR" kata Gabriel menyeret alvin pergi.


"Yo kamu gak di palak kan sama mereka?" tanya agni setelah gabriel dan alvin pergi, rio garuk-garuk kepala tak jelas.


"Hehe iyaa Agni tadi teh si dua lalaki itu menta duit 2000 rupiah sama Rio, tapi Rio mah nggak di kasih" kata Rio campur-campur bahasanya.


"Kalau mereka palak kamu lagi bilang sama Agni Yo, terus jangan di kasihh.. Kebiasaan banget" kata agni sedikit kesal.


"Ya udah ke kelas yuk yoo" kata agni berjalan duluan Rio mengekor dari belakang.



***



"Shill bedak gue tebel gak sih?" tanya Sivia pada shilla si shilla lagi cekikan sendiri sambil lihatin hp. Lagi facebook an seperti biasa. Sedangkan ify sibuk membaca novel dan sesekali senyam-senym sendiri. Sivia masih asyik berkaca gak nyadar kalau dari tadi kedua sahabatnya gak ada yang dengerin pertanyaannya.



"Hadeeuuhhh punya sohib asyik sama dunianya sendiri gue di anggurin dan jadinya merana" Sivia berkata sendiri tangannya sibuk membenahi poni dan sesekali memegang pipinya yang lumayan agak chubby. Supaya sedikit ramping.



"Ehhh Rio lo gak papa?" seruan patton membuat Ify menghentikkan aktifitas membacanya matanya mendongak dan melihat dua orang berjalan dari pintu kelas. Rio sempat menatap Ify tapi buru-buru mengalihkan pandangannya pada Patton.



"Gak papa cuma kemarin aja takut nya" kata Rio berjalan ke arah bangkunya. Agni menatap Ify dengan tatapan mengancam.


Ify bales menatap agni berani.

"Cowok kok takut katak. Cemen banget sihh lo, dasar norak, udik udah gitu kamseupayyy haha" kata ify.


"Bener fi. Yang elit dikit ke takut tuh sama buaya, paus, harimau yang buas-buas lah ini? Sama katak uhh uhh... Malu kali sama kucing" kata Sivia mengompori Ify. Shilla masih saja pantengin handphone. Di bangkunya Rio agak malu juga takut sama katak.


Agni sudah mulai geram dia bangkit tapi ia urungkan karena bu winda baru saja masuk ke kelas. Membuat suasana kelas sepi kayak di kuburan.




0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer