Hantu fall in love

Hantu fall in love
Breaking News
Loading...
Monday 6 April 2015

Makaroni

22:17

Yuhu... Nurdiana bawa cerpen dengan judul Makaroni! ada yang bilang ceritanya mirip ftv wkwk tapi nggak kok Ini murni hasil karangan Nurdiana, Nurdiana aja nggak tahu akalau ada ftv kayak gitu..


Happy reading guys


Makaroni




"Mang makaroni nya satu bungkus ya" kata Ify dan sebuah suara barengan. Ify dan si cowok-orang tadi- saling pandang. Heran bingung kok bisa barengan ckck.


"Maaf makaroni nya cuma ada satu mba, mas" kata si penjual makaroni. Dan yap bener cuma ada satu bungkus kayaknya udah laku semua.

"Buat saya aja mang" kata Ify cepat-cepat takut ke duluan sama si cowok. Si cowok mendelik gak terima.

"Enak aja, buat saya aja mang" kata si cowok gak mau kalah. Membuat bapa-bapa penjual makaroni menjadi bingung.

"Gak bisa gue yang duluan" kata Ify ngotot. Makaroni adalah makanan ringan kesukaan Ify, setiap hariu pasti Ify akan ke sini beli makaroni.

"Idihh gue kali" kata si cowok gak mau kalah, malahan sekarang menggunakan kata "gue"


"Mang buat ify aja mang, Ify bayar dua kali lipat deh"Ify merayu si penjual. si cowok  tak mau kalah.


"Buat saya aja mang saya bayar tiga kali lipat" kata si cowok.


"Saya 4 kali lipat mang"


"Saya 5 kali lipat"  Ify dan si cowok terus saja rebutan harga, tidak menyadari kalau bapak penjual makaroni sudah mendorong grobaknya menjauh meninggalkan mereka berdua yang sedang merebutkan makaroni satu bungkus. Dari pada melihat pertengkaran yang bikin kepala pusing mungkin si bapak penjual makaroni lebih baik makaroni nya dia bawa pulang untuk di berikan kepada anak nya.


"Loh kok nggak ada, kemana sih si mang makaroni nya?" kata Ify yang pertama kali menyadari kaburnya bapak penjual makaroni. Rio nama cowok yang berebut makaroni dengan Ify ikut celingukan.

"Ini gara-gara lo! coba kalau lo ngalah pasti abang tukang Makaroni gak pergi" kata Rio menyalahkan Ify. Ify tak terima.

"Heh, malah nyalahin gue lagi, dimana-mana cowok yang ngalah, gak ada di UUD nya cewek yang ngalah" kata Ify.

Tiba-tiba satpam menghampiri mereka.

"Maaf mas mba, kalau berantem jangan di jalan begini mengganggu orang saja" kata Si satpam, membuat Ify dan Rio menoleh kearahnya. Ify tersenyum meminta maaf.

"Maaf ya pak" kata Ify. Ia memandang ke arah Rio dengan tatapan permusuhan. kebetulan Rio sedang menatapnya juga.


"Apa?" tanya Ify jutek.


"Dih siapa yang nanya lo, ke geeran, bye" Rio pamit meninggalkan Ify yang terlihat mendumel.


"Sial. Sial. Gara-gara cowok sinting itu gue gak bisa makan Makaroni hari ini. Ishh.. Cukup sekali aja gue ketemu sama cowok songong dan gak mau ngalah kayak dia" Ify mendumel sendiri sambil melangkah pergi meninggalkan tempat kejadian(?)


Makaroni adalah cemilan kesukaan Ify terutama makaroni pedas, Beuhhh... gak cukup sedikit harus banyak pasti bakalan mau dan mau lagi. Setiap hari Ify selalu jajan makaroni setelah pulang sekolah . Dan sekarang? gara-gara cowok gak mau ngalah itu Ify jadi Ify puasa buat makan Makaroni kesukaannya, mana cuma ada satu-satunya lagi penjual makaroni dekat sekolahnya.. Hwaaaa... menderitanya dia..


****


Semenjak kejadian itu entah kenapa Ify sering sekali ketemu sama cowok yang pernah rebutan makaroni  apalagi si cowok jadi teman sekelasnya. Catat teman sekelas nya! Ya alloh kenapa nasibnya sial begini, di tambah lagi Ify satu piket bersih-bersih sama DIA. lengkap lah sudah penderitaanya. Kejaaaaammm.. Kenapa si Rio iyaa Ify sudah tahu nama cowok yang pernah rebutan makaroni dengannya, Rio harus jadi murid baru dan jadi teman sekelasnya udah gitu jadi teman piket nya? huhu... bikin Ify menderita.



"Cewek makaroni tuh sapuin bawah meja guru" Si Rio menyuruh Ify seenak jidatnya. Ify melotot. enak aja si cowok songong ini malah nyuruh-nyuruh Ify. Ini piket kan tugas bersama kenapa cuma Ify doang? gak terima dong! Hari Rabu memang hari sial Ify semenjak Rio datang sebagai murid baru, bu Okky memasukkan Rio ke piket bersih-bersih nya, entah seberapa banyak dosa yang Ify lakuin  sehingga takdir terus-terusan menyiksa Ify seperti Ini. Dua teman piket Ify Agni dan Nova tidak masuk sekolah jadilah Ify harus rela berduaan dengan si Songong ini.


Prang.... Ify membanting sapu dengan keras, mukanya merah padam. Marah. Marah sama si Rio yang berani-berani nya menyuruh Ify kayak pembantu. Nooo Ify bukan pembantu!


Rio yang sedang duduk terlonjak kaget.


"Enak aja lo nyuruh gue seenak jidat lo, gue bukan babu"kata Ify marah. Nafasnya naik turun tak teratur, Rio malah berlagak cuek.


"Buat belajar jadi calon istri kalii" kata Rio tenang. Ify semakin emosi.


"Ini beda woyy.. Gue bukan calon istri lo amit-amit banget" kata Ify sambil bergidik.


"Siapa yang mau jadi calon suami cewek cerewet kayak lo? Bisa-bisa kuping gue budek karena lo teriak-teriak tiap detik" kata Rio dari tadi Rio memancing kemarahan Ify mulu.


"Bagus dehh.. karena gue juga gak sudi. lo nggak termasuk kedalam daftar cowok yang wajib jadi calon suami gue" kata Ify sombong. Rio merasa tak terima,



"Kayak lo masuk aja ke dalam kriteria cewek impian gue. NGGAK!" kata Rio menekankan kata enggak nya.


"Cepetan deh beresin, gue gak sudi lama-lama bareng lo" kata Rio lagi, kali ini Ify benar-benar emosi tanpa banyak kata Ify melangkahkan kakinya ke pintu keluar.


"Heh.. Heh... Mau kemana lo?" teriak Rio.


"Gue mau beli makaroni, beresin aja sendiri. Bye!"kata Ify langsung berlari. Rio berniat mengejar Ify tetapi bagaimana dengan acara bersih2 nya? Gara-gara cewek makaroni itu jadinya dengan sangat terpaksa rio yang membersihkan kelas ini(?)


"Malang nya nasib diriku.... Huhu" si Rio malah lebay.


Apa boleh buat daripada besok kena hukuman lari keliling lapangan sepuluh keliling mending bersihin nih kelas.


*Jika tidak piket di kelas Rio harus lari keliling lapangan sebanyak 10 putaran*



***


"Ifyyy....."teriak suara cempreng yang sudah ify hapal di luar kepala. Lintar! Cowok yang naksir berat sama Ify, tapi gak pernah Ify tanggepin soalnya Ify kan gak suka dan Ify juga tahu kalau ada orang yang selalu menatapnya sendu ketika cowok itu menghampiri Ify. Nova teman sekelas Ify yang lumayan cupu gak pernah bersosialisasi sama teman-teman sekelasnya, dia memang tidak pernah terang-terangan menunjukkan kalau dia menyukai Lintar tapi Ify sering sekali menangkap basah Nova sedang memperhatikan Lintar dari jauh.


"Apa?" tanya Ify jutek. Lintar tetep gak nyerah meskipun Ify udah beberapa kali menolaknya tetap saja sebelum gadis itu belum ada yang punya Lintar akan berusaha sekuat tenaga, kalau perlu dia akan berjuang mati-matian.


Suasana kelas pagi ini sudah mulai ramai teman-teman sekelas Ify hampir semua sudah datang termasuk si cowok songong Rio.


Rio memperhatikan adegan tersebut dengan malas, malas melihat sang tokoh utama nya gara-gara kemarin meninggalkan tugas dan membiarkan rio harus rela jari-jari mulusnya memegang kain pel yang err... Jijik.


"Fy... Gue bawain Makaroni kesukaan lo nih" kata Lintar semangat, Ify memangangnya penuh minat bukan Lintarnya yaa Makaroni pastinya! Diam-diam Ify memperhatikan Nova, dan great! Nova sedang memperhatikannya dengan tatapan sendu lalu kemudian mengalihkan pandangannya karena tertangkap basah sama Ify. Ify menghela nafas. Kenapa sih lintar gak peka? Kenapa malah lebih ngejar Ify yang jelas-jelas tidak menyukainya? Masih ada Nova tar yang sayang sama lo.


"Alah kelamaan... Sini buat gue aja Tar" kata sebuah suara Rio. Lintar mendelik. Dari tadi Rio udah ngiler liatin sebungkus Makaroni yang di pegang Lintar.


"Itu buat gue, gak boleh Tar. Sini buat gue" kata Ify gak mau dong si Rio menang, enak aja. Di kamus bahasa ketentraman dan kenyamanan hidup Ify gak ada yang namanya Rio menang! Lintar dengan senang hati menyerahkan Makaroninya kepada Ify.


"Thanks yaa Tar. Lo emang baik, gak kayak seseorang kerjaannya nyruh gue mulu" kata Ify menyindir sambil melirik Rio.


"Apa? Lirik-lirik gue naksir ya lo?" kata Rio jutek juga nih anak.


"Dih kayak lo cowok terakhir di dunia ini aja, so to the ry nggak kalesss" kata Ify sambil mengibas-ngibas kan Makaroni nya. Dan itu membuat Rio menelan ludah..


Alamakkkkk... Makaroni nya itu lohh membuat Rio pengen memakannya sampai plastik-plastiknya huhu..


Kring......


Bel pertanda masuk dan dimulainya pelajaran baru saja berkumandang(?)
lintar cepat-cepat ke bangkunya sebelum miss Ira memasuki kelas.


"Di makan yaa Fy" kata Lintar sebelum pergi meninggalkan bangku Ify. Ify mengangguk malas, kalau tadi ia tak ingin menang dari Rio mungkin sekarang dia tidak akan memberi harapan palsu pada Lintar.


***

Sudah dua bulan Rio dan Ify saling mengenal dan tak pernah ada kata Akur nyelip di sana. Apalagi tiap piket beuhhh jangan di tanya pasti si Rio nyuruh ini itu, nyuruh lap in kaca lah, nyapuin seluruh ruangan lah bla-bla lah bikin ify pusing tujuh keliling dan rasanya Darah Ify sudah naik tensinya mungkin bisa-bisa Ify akan berakhir di rumah sakit Hasan sadiqin-bandung- kalau gini ceritanya..


"Cewek makaroni sekalian lap in papan tulis"


"cewek makaroni beresin kek tuh meja guru, bunganya berdebu tuh" kata-kata Rio mengiang-ngiang di otak Ify berputar setiap waktu dan itu membuat Ify kesal setengah hidup sama cowok yang satu itu.


Hari ini hari sabtu, Ify berencana membeli Makaroni sebelum pulang. Ia berjalan dengan langkah kecil-kecil menuju stand makaroni. Wow... Penuh... Ihhh bisa-bisa ia pulang sore kalau ikut antrian huhu.

"Ngantri nggak yaa atau pulang.. Hemzzzz"Ify mikir terlebih dahulu, kalau ngantri pulang sore berarti kalau nggak Ify pasti bakalan nggak bisa tidur karena seharian nggak jajan makaroni.


"Ngantri aja dehh... Daripada gue mati penasaran gara-gara sehari aja gak jajan makaroni" Ify memutuskan untuk menghampiri penjual makaroni.


Ify mendengus lagi-lagi ketemu si Rio tapi dia nggak sendirian.. Bareng cewek kalau nggak pikun itu namanya Shilla. Cewek kelas sebelah cantik, popular udah gitu ramah pula..Ify lumayan kenal sama dia waktu kelas satu mereka pernah sekelas.


"Ify..." Si Shilla malah mengangkat tangan nya. Memanggil Ify duhh gimana nih kesana nggak ya? Kesana nggak yaa? Kalau kesana pasti bakalan berantem sama si Rio, udah gitu kok rasanya gak suka yaa lihat mereka berdua...


"Sini...." kata Shilla dengan enggan dan terpaksa Ify menghampiri Shilla dan Rio.


"Ngapain sih manggil cewek makaroni ini" kata Rio saat Ify sudah berada di hadapan mereka, lagi-lagi Ify mendelik ke arah Rio, cewek makaroni? Huh julukan itu selalu Rio berikan pada Ify padahal kalau di pikir-pikir pake otak bukan dengkul mau pun kaki Rio juga maniac makaroni. Apa bedanya kalau gitu?


"Gabung yukk Fy di sini" Shilla menepuk-nepuk kursi di sebelah nya Ify menurut.


"Ehh Shill.. Ada film baru loh di bioskop, nonton yuk ahh nanti malem" kata Rio menggebu-gebu, entah sengaja atau nggaknya Rio mau pamer sama Ify atau Ify yang tak tahu sebenarnya mereka punya hubungan spesial, lohh kok ngilu gini yaa dada Ify? Pemikiran tentang Rio dan Shilla yang punya something!


"Ternyata benar lo di sini" kata seseorang, LINTAR catat si Lintar lagi ckck. Ify tadinya ingin bersikap acuh pada Lintar. Tapi... Berhubung tadi Rio.. Ekhem... Buat dia cemburu(?) Ify juga harus gak mau kalah. Rio dan Shilla menatap lintar dengan pandangan berbeda shilla jelas-jelas menunjukkan sifat ramah berbeda dengan Rio yang sepertinya... Menatap Lintar dengan pandangan tidak suka.


"Iya nihh" kata Ify manis. Lintar mengernyit, tumben banget Ify bersikap manis dan gak jutek kayak beberapa hari yang lalu.


"Cihh... So manis" Rio mencibir, baginya Ify so manis banget sama cowok di depan mereka ini. Rio sepertinya tidak suka kalau cowok ini dekat-dekat Ify. ada apakah gerangan? cemburu menguras hati kah? 


"Ya udah Lin duduk sini" kata Ify mempersilahkan Lintar untuk duduk dengan senang hati Lintar duduk di sebelah Ify, gilaaaa... Hati Rio perlu di ademin di kulkas kok panas yaa?
Diam-diam Ify melirik ke arah Rio yang kebetulan sedang menatapnya, Ify mengejek 'gue juga bisa' jika di ibaratkan mungkin seperti itu.


"Shill lo haus nggak? gue beliin minum yaa?"kata Rio sengaja membesarkan volumenya agar terdengar oleh Ify. Ify yang mendengar serasa mules so romantis, so baik, so perhatian maki Ify dalam hati. Rio beranjak membelikan minum untuk Shilla meskipun Shilla belum menyetujui apakah dia ingin atau tidaknya minuman, tapi yasudahlah orang lagi di landa cemburu..


Shilla tersenyum maklum, daritadi semenjak Ify datang Rio bersikap aneh terkesan menganggap Shilla sebagai kekasihnya, terkesan perhatian padahal mereka hanya teman. Di tambah lagi Rio terlihat begitu aneh ketika teman Ify bernama Lintar itu datang dan duduk di sebelah Ify. Shilla geleng-geleng kepala kalau cemburu ya ngomong aja yo.. yo..

"Shill.. Kalian pacaran ya?" tanya Ify kepo. Shilla tertawa. Lintar tidak berkomentar apapun.

"Haha.. Lo nganggap gue sama Rio pacaran? ya ampuuun Ify nggaklah kita tuh temen" kata Shilla di sela-sela tawanya. Ify mengangguk-ngangguk mengerti.

"Kenapa cemburu yaa?" kata Shilla membuat Ify kaget. Shilla memang tahu kalau Ify dan Rio suka berante dimanapun dan kapanpun kalau bertemu.

"Apaan. Nggak" kata Ify bohong, kali ini Shilla mengangguk-ngangguk.

"Kenalin Shill ini Lintar" kata Ify.

"Hai.. Shilla" kata Shilla menjabat tangan Lintar.

"Lintar, calon pacarnya Ify.

"Idih.. ngaku-ngaku" kata Ify kembali jutek, Linta jadi tambah bingung tadi pas ada Rio baik, pas nggak ada Rio jutek nya minta ampuun.. Jangan-jangan dia cuma di peralat buat Rio cemburu. Sedihhhh... nya apa iyaa yaa Ify cemburu sama Rio dan Shilla.Nggak pikiran kayak gitu gak usah di urus Lintar malah melamun.

"Nih.. Shill rasa jeruk sesuai kesukaan lo" sebuah Suara menghentikkan acara melamun dan acara gosip Ify dan Shilla. Shilla menerimanya. 

"Kenapa? lo mau juga? minta aja sana sama pangeran lo" kata Rio ketus. Ify melengos.

"Fy, lo mau juga?" tanya Linta so perhatian. Ify menggeleng.

"Thanks Tar, lo udah baik nawarin jasa lo buat beliin gue minum, tapi gak perlu deh gue lagi gak haus, gue gak mau lo kecapean gara-gara nyebrang dan dempet-dempetan di stand jus. Lo terlalu oke Tar buat ke sana" kata Ify manis lagi, nah loh benerkan manis nya cuma pas ada si Rio. Ihhhh... sebelll kan jadinya.

"So jaim gitu" cibir Rio lagi.

"Perasaan dari tadi lo ngejek gue mulu deh. Kenapa sih gak suka yaa Lintar perhatian ke gue? gak suka yaa gue manis sama Lintar? gak suka yaa Linta ada di sini" kata Ify marah sambil berteriak. Ia berdiri. Semua yang sedang jajan makaroni meperhatikan mereka berdua. Rio ikut berdiri.

Lagi-lagi berantem di stand Makaroni. Si satpam sedang gak ada di tempatnya kalau ada mungkin dia sudah melerai kedua anak manusia ini.

"Kalau iya kenapa, hah?" kata Rio ikutan teriak. Jawaban Rio membuat Ify mematung. Tak bergerak tak berbicara. Diam tak bisa berbicara apapun. Jadi? JADI RIO SUKA IFY YAA? ya ampuuun gak mungkin... gak mungkin banget.

Di tempat nya Lintar melongo, Rio berarti menyukai Ify. Alamakkkkk berabe kalau mereka jadian Lintar akan patah hati.. Lintar memang menangkap sinyal cinta dari kedua insane ini, tetapi selalu menyangkalnya. Di tempatnya Shilla tersenyum canggung kepada orang-orang yang menyaksikan mereka berantem.

"Sudah saya bilang jangan berantem di sini. Kalian berdua tidak ada kapok-kapok nya yaa" lagi-lagi si satpam menegur mereka. Ify dan Rio memandang satpam dengan pandangan kikuk. Mungkin si satpam sudah bosan melihat Ify dan juga Rio berantem.

Tiba-tiba Ify di tarik oleh seseorang. Rio. Rio menarik tangan Ify menuju sebuah taman. Jantung nya berdebar-debar tak menentu saat ini apalagi di taman hanya ada mereka berdua. Rio melepaskan genggaman tangannya. Memunggungi Ify.

"Lo bener.. Gue gak suka lo deket-deket sama si Lilin itu, gak suka lo so manis sama si Lilin itu, gak suka si Lilin itu ada di sana tadi. Yah.. Yahh mungkin ini terdengar aneh bahkan sangat aneh. Gue.. Suka.. sama.. lo" kata Rio jujur Ify menganga tak percaya. Jadi bener yaaa? duhhh Ini Ify mesti ngapain? msa iyaa Ify juga ngaku kalau dia juga suka Rio dan gak suka tadi Rio perhatian sama Shilla kan gengsi...

"Gue gak tahu gue kemasukan jin apa sampai-sampai suka sama lo, rasa itu mengalir apa adanya gak gue sangka sama sekali" kata Rio berbalik menatap Ify. Ify melotot jadi Rio merasa dirinya kemasukkan jin karena menyukai Ify sialan banget nih cowok ngajak ribut lagi.

"Ify lo udah dengerkan pengakuan gue. Sekarang gue tanya sama lo, lo suka nggak sama gue?" tanya Rio mendekat ke arah Ify Ify jadi salah tingkah di tatap Rio kayak gitu.

"Kalau gue suka lo, gue berarti kena karma dong" kata Ify dengan polosnya. Rio tertawa.

"Peduli amat sama Karma sih lo, kalau suka ya bilang aja suka" kata Rio percaya diri.

"Kalau nggak gimana? pasti lo bakalan sakit hati?" kata Ify. Rio sudah mulai jengkel karena sepertinya Ify mulai mengajak nya untuk berantem.

"Ya udah kalau lo gak suka juga gak papa masih ada Shilla" kata Rio sengaja. Rio berbalik meninggalkan Ify.

"Ehh... Gue cuma becanda tadi. Gue... Juga.. engg... Sebenernya... sebenernya suka sama lo. Gue gak suka lihat lo perhatian sama Shilla, seperti kata lo tadi gue gak tahu gue kerasukan jin mana bisa-bisa nya gue suka sama cowok songong dan gak mau ngalah kayak lo ini" kata Ify jujur. Jujur walaupun sedikit membuat Rio kesal karena jawaban kerasukan jin itu.

Tanpa di duga Rio memeluk Ify erat. Ify terlonjak kaget.

"Makasih cewek makaroni" kata Rio sambil melepaskan pelukannya. Ify melotot tak terima lagi-lagi julukan itu yang Rio berikan ckck.

"Kita Jadian?" tanya Rio.

"Terserah" kata Ify sambiul pergi meninggalkan Rio.

"Heh.. mau kemana lo woy, lo belum jawab!!" Rio berteriak prustasi sambil mengejar Ify..



Yeayyy.... End... Gaje.. nggak nge feel nggak nyambung? hoho gak papa yeee.. Ini cuma karangan gue semata. ending nya mungkin sama kayak cerita gue yang dulu-dulu..




Ingin langsing? silahkan berkunjung ke sini: obat pelangsing perut

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer