Hantu fall in love

Hantu fall in love
Breaking News
Loading...
Sunday 19 April 2015

Jakarta!! part 5

19:29
Cerbung Jakarta!! part 5 come. Sorry buat typo, buat EYD yang hancur, buat garing dan gak nyambung nya cerita ini.

Happy reading guys!!



Jangan lupa untuk berkunjung ke sini: nurdiana.web.id



Jakarta!! part 5


***


Kantin tempat paling ramai kalau sedang istirahat, tak heran semua murid mengunjungi tempat ini untuk memberi makan cacing-cacing di perut mereka. Sama halnya dengan dua anak manusia ini Cakka dan Rio menempati meja paling pojok. Entah dari mana awalnya mungkin karena Rio ekhem merupakan sepupu gebetannya Cakka menjadi teman dekat Rio, tapi sumpah bukan mau modus, kebetulan Cakka juga kurang banyak mempunyai teman dan mereka juga teman sebangku apa salahnya jadi teman dekat. Mereka berdua asik bercerita.


"Eh Rio lo emang suka ngapain aja di kampung?" tanya Cakka penasaran, sambil menyuapkan bakso ke mulutnya.


"Banyak. Ngaji,*ceritanya islam*, bantuin emak nanam Singkong, ubi sama Jagung, Kacang tanah, ke sawah jaga padi, bantuin nenek potongin kayu juga main sama temannya Rio, menariklah. Di kampung udaranya sejuk gak berisik kayak di sini" kata Rio, berbeda dengan Cakka Rio lebih ingin memesan Siomay makanan kesukaannya di kampung. Siomay merupakan makanan kesukaan Rio, mang Dudung, jadi ke inget dia dehhh gara-gara makan siomay, mang Dudung nama penjual Siomay di kampung Rio, rasa Siomay nya tidak bisa di kalahkan, beuhhh paling yummmy dehhh, di sini mah kalah jauh... Sambal yang pedasss bikin lidah ketagihan pingin lagi dan pengen lagi..

"Wahhh lo rajin juga yaaa..mau panas-panasan udah gitu kotor-kotoran lagi. Itulah kota Yo, apalagi Jakarta udah penduduknya yang padat macet di tambah panas juga" kata Cakka. Rio mengangguk.

"Tapi kota itu menyenangkan juga, banyak tempat rekreasi Cakka, di kampung Rio mah gak ada sama sekali, ada juga di kotanya harus dua jam perjalanan. Kalau gak ojeg naik angkot" kata Rio menjelaskan.

"Whahaha.. Begitulah, tapi bosen juga kalau udah pernah berkunjung Yo" kata Cakka.

Tiba-tiba Kantin menjadi ramai, banyak siswa-siswi yang berbisik-bisi dan sambil melirik-lirik ke arah pintu kantin, dan yaps terlihat Ify, Sivia dan Shilla berjalan dengan gaya pongahnya memasuki wilayah kantin.

"TOLONG PERHATIANNYA PEMIRSA" teriak Sivia, si miss cerewet yang hobinya dandan. Semua menoleh ke arahnya sambil mendengus. Mungkin di benak mereka ada apalagi ketiga cewek sombong, biang onar, perusuh ini. Menganggu saja.

Rio dan Cakka menghentikkan acara curhat nya sepertinya tertarik dengan Sivia, di samping nya Ify dan Shilla hanya memandang puluhan siswa dengan tatapan yang seperti biasa tak acuh.

"BERHUBUNG PRINCESS IFY SUDAH MENGINJAK USIA 17 TAHUN DAN AKAN MERAYAKAN HARI ULANG TAHUNNYA, VIA DI SINI MAU NGUNDANG KALIAN SEMUA UNTUK DATANG KE ACARA ULANG TAHUNNYA PRINCESS IFY" Sivia masih berteriak-teriak tak jelas, membuat semua yang ada di kantin harus menutup kuping, penting gitu nih pengumuman ckck..

"Shilla bagiin undangannya" perintah Ify. Dengan cepat Shilla berjalan memberikkan satu persatu undangan kepada masing-masing siswa, Ify di samping nya hanya berjalan dengan anggun dia tidak ikut membagikan undangan tersebut. Memang benar-benar keterlaluan si Ify.

"Gak penting banget, dasar cewek sombong. Udah gede aja ulang tahun harus di rayain" komentar Cakka sinis.

"Di kampung Rio cuma yang baru umur satu tahun dua tahunan yang masih di rayain, Rio aja gak tahu dulu waktu kecil di rayain apa nggaknya" Rio malah curhat.

"Nih buat lo berdua" tiba-tiba saja dua undangan tergeletak di meja Rio dan Cakka, membuat ke dua nya menoleh ke arah sumber suara. Ify berdiri di sana masih dengan gaya sombong yang tak pernah bisa di hilangkannya.

"Wahhh Rio juga di undang nih" kata Rio takjub sambil mengambil undangan tersebut. lucu, sebuah kartu undangan dengan gambar Stich di hiasi pita biru.

"Sebenarnya rumah gue gak bisa di injak orang kampung, takut cat nya mengelupas, lantai kotor juga. Tapi gue masih punya hati dan perasaan masa iya lo gak gue undang sementara lo temen sekelas gue" jawaban Ify membuat Cakka emosi. Apa-apaan gadis gila ini, blak-blakkan. Apa hubungannya coba sama orang kampung dengan cat mengelupas? sama lantai kotor? dasar tuh cewek emang so pake banget mentang-mentang kaya..

"Ya udah gak usah datang aja, ngapain palingan juga di sana tuh adanya musik-musik gak jelas" kata Cakka. Ify memandang nya tak suka. Heyyy siapa bilang musik tak jelas nanti Ify bakalan ngundang band papan atas. Dasar norak Ify memaki-maki dalam hatinya.

"Ehh gak boleh gitu atuh Cakka, kita teh udah di undang jadi harus menghargai" kata Rio. Cakka mencibir Ify tersenyum kemenangan.

"Jangan lupa yaa kadonya, jangan singkong atau pun ubi, jangan tempe atau pun tahu. Princess Ify gak suka sama makanan kayak gitu" tiba-tiba Sivia dan Shilla sudah berada di samping Ify ikut menimbrung. Rio terseinggung.

"Ke Jakarta Rio nggak bawa-bawa makanan itu. Tenang aja. Emang mau apa?" kata Rio menantang, terdengar nada emosi di dalamnya.

"Idihhh belagu banget lo kayak punya uang banyak aja. Palingan juga lo ngasih permen yupi satu bungkus" ledek Shilla, sementara Ify hanya diam entah ada rasa tak tega juga memojokkan anak kampung ini.

Rio udah siap ngelawan lagi tapi perkataaannya terpotong sama Ify. Baru kali ini cowok itu marah sama ketiga cewek di depannya ini. Sebenernya cuma sama ke dua sahabat Ify karena Ify dari tadi hanya diam.

"Udah guys kita cabut aja" kata Ify berjalan meninggalkan meja Rio. Shilla dan Sivia berpandangan cengo. TUMBEN!!! kesambet zin apaan yaa kok baik bangetttt. Tapi daripada ambil pusing mending cepet-cepet capcuss ngikutin Ify. Kemudian ketiganya berjalan meninggalkan kantin.

"Aneh.. Tuh si Ify udah tobat kali yaa, biasanya dia gak bakalan berhenti sampai mangsanya emosi dan akhirnya berantem. Tapi tadi pas sahabatnya ngejek lo, dia cuma diem. ke jadian langka loh Yo" kata Cakka heran juga.

"Rio mah nggak tahu sifat aslinya dia Cakka, siapa tahu sebenernya dia itu baik, buktinya dia mau ngundang Rio yang dari kampung" kata Rio membela Ify. Cakka memandangnya curiga.

"Rio.. Lo? jangan bilang.. Lo suka sama Ify? lo naksir sama dia. Ya ampuun sebaiknya jangan yo jangannn.. cewek sombong kayak gitu lo taksir kayak di dunia ini cewek tinggal dia aja" kata Cakka.

"Cakka Rio gak tahu itu suka, naksir atau apalah itu. Tapi Ify itu cantik cuma sayang sombong banget" secara tersirat Rio menyatakan kekaguman nya pada Ify dan Cakka menangkap hal sekecil itu kalau Rio memang sepertinya mulai menyukai Ify..


***



Ify merasa dirinya aneh. Yaps aneh banget kenapa dia rasanya gak tega tadi buat mojokkin cowok kampung itu. Ada apa ya? Apa mungkin sisi baik hati dari Ify sedang muncul ke permukaan, apa mungkin semalam Ify dapet wangsit buat jadi orang baik. Ahhh tidak-tidak tidak ada yang bagitu, Ify tidak percaya dengan yang namanya wangsit-wangsit tan apaan tuh? Sekarang tuh tahun 2015 gak zaman sama yang begituan, zaman udah modern tekhnologi serba canggil masa mau percaya sama hal-hal kayak gitu.

Saat pemuda itu bilang kata'menghargai' hati Ify jadi berubah sepertinya iya pasti itu gara-gara kata itu Ify jadi terharu.

"Princess lo kenapa sih? Kok aneh banget deh hari ini, tadi gak ngejek si kampung itu"kata Sivia heran, pertanyaan Sivia di angguki shilla meskipun cewek yang satu itu mengutak-ngatik BB nya. Saat ini pelajaran sedang kosong guru nya tidak masuk katanya sih melahirkan.


"Oh tadi mendadak gue sakit gigi jadinya males ngomong" Ify beralasan, sakit gigi? Haha nggak banget deh tuh alasan pura-pura boong sakit gigi.. Gimana kalau sakit gigi beneran kan berabe tuhh sakitnya tuh di mulut tapi dari pada menimbulkan kecurigaan ke dua sahabatnya ini lebih baik pura-pura sakit gigi saja.


"Oooooohhhh... GWS yaaa Fy. Jangan lama-lama sakit gigi nya kan gak seru gak bisa bully orang" kata Sivia.



Tiba-tiba....



"Siviaaaaaaaaaa......."teriak seseorang dari depan pintu kelas, membuat semua siswa yang ada di kelas menutup telinga. Alvin dan Gabriel. Dua preman sekolah tapi cakepnya gak ketulungan.


Berjalan menghampiri meja Sivia, dengan tersenyum lebar membuat Sivia menatapnya malas. Iyaaa malas melihat wajah yang satu ini cowok kurang waras ini memang sering mengejar-ngejar Sivia, udah di tolak seribu kali aja nih cowok gak kapok.

"Sivia.. Alvin punya permen loh mau nggak?"tanya Alvin, sambil menjulurkan lollypop ke depan Sivia. Sivia mendelik apa tadi cowok ini bilang? Permen? Ya kali Sivia anak kecil di kasih permen.


"Nggak makasih gue takut sakit gigi"kata Sivia, membuat Alvin cemberut. Semua murid sudah menahan tawa, Gabriel pun di sebelahnya ingin mentertawakan Alvin tapi karena Alvin sohib sehidup sematinya jadinya tidak jadi.


"Kalau gitu taraaaa... Alvin punya silverqueen mau nggak?"tanya Alvin lagi sambil menjulurkan cokelat silverqueen pada Sivia. Sivia ngiler sebenernya gede loh itu cokelat tapi... Sayang nya dari Alvin orang yang Sivia kurang suka, nggak sampai tahap benci memang tapi ilfeel sama kelakuannya Yang terus mengejar-ngejar Sivia.


"Sama aja cokelat juga bikin sakit gigi, udah gitu gue lagi program diet"kata Sivia sekali lagi alvin cemberut, semua murid sudah banyak yang terkikik geli. Ya ampuuun susah yaa dapetin hatinya Sivia lebih susah daripada ngerjain soal fisika. Soal fisika tuh ada rumusnya lahh kalau hati Sivia mah gak ada gak ada yang tahu bagaimana suara hati ckck.. Harus pake cara terakhir, semoga berhasil doa alvin pastinya..


"Kala gitu Alvin punya parfum loh Siv, ini oleh-oleh bude Alvin dari paris. Katanya udah di pake selebritis di Indonesia" kata Alvin kali ini mengeluarkan parfum dari saku celananya.




"APA? PARFUM VIN, YA UDAH MAKSIH YA" kata Sivia sambil mengambil perfum tersebut dari tangan Alvin, membuat semua orang geleng-geleng kepala tak habis pikir.

Parfum mahal cinnn udah di pake selebritis di Indonesia.. Gilaaaaa dan Sivia punya asiiik dahh, udah sama dong kedudukannya sama artis Indonesia yang kece-kece itu. Ehh tapi siapa yaa? Ahh bodo lah mana peduli dia yang penting parfum dari Paris lagi.


"Kalau gitu ntar malam ngedate ya"kata Alvin harap-harap cemas. Sivia mengalihkan pandangan dari parfumnya.


"Enggg gimana yaa? Ntar malem gue harus jadi satpam rumah Vin. Mama mau arisan katanya. Maaf yaa" alasan. Alasan banget, padahal sebenernya nanti malam mau sleeping beauty. Alvin mengangguk lesu, gagal... Gagal.. Deh nge date kapan sih bisa ngedate sama sivia kapan coba dinner kayak orang-orang pacaran. Tahun gajah bertelur mungkin ya?


"Ya udah deh Alvin permisi dulu yaa.. Yukk Yel"kata Alvin ia berjalan dengan wajah di tekuk Gabriel di belakang nya menatapnya kasihan, kasihan.. Kasihan.. Temannya tak punya nasib mujur punya gebetan nggak pernah peka, susah di dapetinyya.


"Gokil. Lo punya parfum yang di pake selebritis ckck"kata Shilla. Sivia tersenyum bahagia.


"Sivia gitu, nasibnya kan emang selalu hoki gak kayak lo haha"kata Sivia tertawa.


"Sialan banget lo, baru aja segitu"komentar Shilla lagi,


"Biarin, lo juga mau kan?" kata Sivia menjulurkan lidah.


"Nggak tertarik tuh"


"Terserah" tak mau debat lagi akhirnya Sivia mengalah. Dari pada debat nih bibir cape ngoceh sana-sini lebih baik lihatin parfum.


"Dasar cewek gila parfum, kasihan banget si Alvin"komentar Cakka.


"Itu teh yang pernah mau malak Rio Cakka, untung waktu itu ada Agni" kata Rio curhat.


"Mereka emang preman sekolah hobinya malak Rio, meskipun cuma dua ribu. Padahal mereka orang kaya"kata Cakka, membuat Rio mengangguk.


"Kenapa ya Cakka?" tanya Rio penasaran.


"Katanya sih duitnya suka di masukkin ke khas masjid" perkataan Cakka membuat Rio menganga tak percaya


"Wahhh mulia banget hati ke dua preman itu, kalau gitu mah Rio gak papa di palak" kata Rio. Cakka mengernyit.

"Nggak papa, itu baru katanya?" tanya Cakka. Rio mengangguk.

"Kata Cakka mereka kaya, mana mungkin mau uang dua ribu rupiah kan? pasti uang nya tuh pada merah-merah semua" kata Rio benar juga yaaa.

"Bener juga yaa.." kata Cakka bergumam, Rio mengangguk..


To be continue..




0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer