Hantu fall in love

Hantu fall in love
Breaking News
Loading...
Sunday 7 June 2015

Jemuran

19:09
Short story jemuran, ini hanya terinspirasi dari kisah saya yang kebetulan ribet banget ngurus jemuran saya yang nggak kering-kering akibat efek cuaca yang tidak mendukung, panas-mendung-hujan. nggak oke kan itu? hihi jadilah cerita ini mengalir gitu aja. Sorry typo, EYD juga yang mungkin kurang berkenan di hati anda semua*so formal banget nih*.

Dont forget visit this page: obat pelangsing perut


Happy reading

Jemuran


"Hwaa... Jemuran saya!!" teriak Ify histeris. Ia berlari menyelamatkan jemurannya dari sang hujan yang mulai turun rintik-rintik membasahi bumi. 

"Biasa aja lagi neng," komentar seseorang yang sedang menggunting daun kering pada bunga mawar. Ify mendelik. 

"Mas Rio bukannya angkat jemuran saya malah di biarin gitu aja. Gak berperikemanusiaan." ify nyolot. Rio sang tukang kebun di rumah ini hanya mengangkat bahu acuh. 

"Ih nyebelin. Awas ya, Ify gak bakal buatin lagi mas Rio teh hangat," Ify ternyata marah. 

"Gak papa. Buatan mbok Ijah lebih enak dari pada buatan kamu," Rio sengaja membuat Ify semakin marah. Ify menghentakkan kaminya kesal, ia mengumpat Rio. Tukan kebun aja belagu. Perasaan sama deh jabatannya dengan Ify, sama-sama pekerja di rumah megah ini. Padahal selama ini Ify baik banget suka buatin si tukang kebun ini teh hangat setiap pagi. Tapi balasannya? Menyebalkan. 

*** 

Saat ini Ify sedang menyetrika baju majikannya. Ceritanya Ify pembantu di rumah ini. Ia bersungut-sungut tak jelas kepada Rio. Rio itu ganteng, cuma itu harus Ify ralat sekarrang hanya terucap dalam hati nya dulu, sekarang Rio jadi jelek dan Ify benci sama cowok itu. 

"Ih sebel.. Jadinya kan baju gue basah lagi dan harus di jemur lagi besok. Sebelll!!" Ify teriak teriak tak jelas. Membuat mbok ijah yang baru pulang dari warung terlonjak kaget. 

"kenapa Ify?" tanya beliau, Ify nyengir. 

"Ify sebel banget sama mas mbok. Masa tadi pas hujan jemuran Ify gak di angkat malah di anggurin gitu aja," Ify curhat. 

"Loh, bukannya mas Rio naksir sama kamu ya?" tanya si mbok. Dan hal itu membuat Ify berhenti menyetrika. 

"Hah? Nggak mungkin tuh mbok," Ify tertawa. Ya ampun, mana mungkin si mbok mentang-mentang udah tua malah ngomongnya ngelantur kayak gitu. Jika itu terjadi pasti ayam tetangga akan berpesta ria(?). 

"Kemarin dia curhat sama si mbok, kalau dia sebenarnya naksir sama kamu, suka juga sama teh hangat buatan kamu, katanya kamu itu baik, perhatian juga lembut. Tapi dia gak berani jujur sama kamu soalnya dia minder cuma seorang tukang kebun," perkataan si mbok membuat Ify kaget setengah mampus. 

Ini seriusan? Mas Rio, naksir dia? Loh kok akal sehat Ify tak bisa mencernanya dengan baik ya? Rasanya tuh kayak duit turun dari langit, nggak mungkin. 

"Apa? Mbok gak becandain Ify kan? Mbok ini gak bisa di percaya," Ify menyangkal. Tapi kok seneng ya? 

"Bener. Dia curhat sama si mbok Fy. Mbok nggak mungkin becanda udah tua," 

Tuhan, apa benar? 

*** 

"Teh hangat buat mas Rio," suara tersebut membuat Rio menghentikkan aktifitas menyapu nya. Ify. Orang tersebut. Rio merasa heran, bukannya kemarin marah? 

Tidak seperti biasanyam bukannya langsung masuk ke dalam mencuci pring dan kawan-kawan Ify malah duduk manis di kursi taman. 

"Bukannya kemarin bilang udah gak mau buatin lagi aku teh hangat, ya?" Rio bersuara. Ify nyengir. 

"Mas kenapa gak bilang kalau selama ini mas Rio naksir Ify?" tanya Ify blak-blakkan. Membuat Rio menghentikkan aktifitas menyanpunya. Ia menoleh kaget. Dari mana Ify tahu?

"Tahu dari mana?" Rio bertanya panik. 

"Ah, ternyata benar. Kenapa gak jujur sih mas. Saya terima kok sekalipun mas Rio tukang kebun," Ify berbicara tanpa dosa. Otak Rio langsung bekerja. Mbok Ijah pasti dari mbok Ijah.. Aishh malunya Rio. 

"Berhubung kamu udah tahu, ya begitulah." Rio akhirnya jujur. 

"Jadi gimana nih?? Masa cuma bilang gitu doang?" Ify bertanya tak sabar. 

"Jangan bilang kamu pengen jadi pacar saya?" Ify gondok setengah mati sumpah. 

"Huh, ya udah deh aku pamit." Ify beranjak. 

"Boleh gak jadi pacar kamu?" Rio berteriak membuat Ify menghentikkan langkahnya. Ia menoleh ke arah Rio. 

" Jawabannya yang tadi," Ify tersenyum. 

Ia kemudian melanjutkan langkahnya dengan hati berbunga-bunga. Rio terus tersenyum di tempatnya. Ini sungguh indah.. 

Gaje? pasti kan! hwaaa maafkan gue emang sih semua cerita gue itu absurd gak ada yang nyambung gaje semuanya hihi.. but gak papa deh..

END

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer