Hantu fall in love

Hantu fall in love
Breaking News
Loading...
Wednesday 9 December 2015

Menumpang Mandi Di Rumah Tetangga 5

17:12
Menumpang Mandi Di Rumah Tetangga 5 lanjut again, yang udah baca, mau baca lagi, ayoookkkk!!!



Menumpang Mandi Di Rumah Tetangga 5


"Shilla!! Loe ember banget, sih gimana kalau cowok judes itu ngelabrak gue lagi?"

"Ify!" seru sebuah suara. Ify dan ketiga temannya Shilla, Sivia dan Agni menoleh cepat ke arah sumber suara.

Tante Manda. Beliau lagi-lagi menentang sebuah kantung kresek seperti yang di lihat Ify dua hari yang lalu ketika menumpang mandi di rumah nya.

Tante Manda kemudian berjalan mendekat ke arah Ify dkk, tersenyum lebar pada mereka berempat.

"Kalian baru pulang ya?" tanya tante Manda ramah, tepat ketika berhadapan dengan mereka. Ke empatnya mengangguk sambil tersenyum ramah membalas senyum tante manda.

"Iya tan. Kenapa tan tadi manggil Ify?" tanya Ify penasaran juga, kenapa tante Manda memanggil nya ? Apa jangan-jangan ingin memperingatkan Ify juga sama seperti si judes Rio? Oh, tuhan padahal Ify sudah tidak menumpang mandi 2 hari ini. Dia harus rela-rela bangun shubuh demi mengantri di kali bersama ibu-ibu yang lainnya. Please, keadaan ini sangat membuatnya sial. Bagaimana mungkin mandi di kali? Cewek cantik seperti Ify? Sungguh kurang masuk akal bukan? Tepat. Ini karena ke adaan yang memaksanya, ke adaan memang kejam.

"Kamu kok gak pernah numpang mandi lagi dua hari ini? Padahal menurut kabar burung ada pemadaman PDAM selama satu minggu." tanya tante manda heran.

Fiuh.. Ify bernapas lega, ternyata pemikirannya meleset. Oh, ya jelas mana mungkin tante manda seperti si judes Rio, walaupun fakta berbicara mereka adalah ibu dan anak kemungkinan memiliki sifat yang sama, tapi rio pengecualain, dari awal Ify menumpang mandi sudah sangat terlihat.

"Loh, bukannya di larang Rio ya tan?" sebelum Ify sempat mengeluarkan suara, Shilla dengan so tahu nya malah menjawab.

Tante Manda kontan melotot tak percaya. Ify sudah panik di tempat nya. Ahelah kenapa Shilla maen nyerobot aja, tadinya Ify tidak mau jujur, ia akan mencari seribu alasan untuk mengarang cerita.

"Apa? Maksudnya Rio ngelarang kamu Fy?" tanya tante Manda memastikkan. Ify menggigit bibir. Jujur nggak ya? Nanti kalau tante Manda malah marahin Rio gimana? Entar Rio ngelabrak Ify lagi, ah urusannya berabe kan.

"Iya loh tan, dua hari yang lalu Rio sengaja datang ke kontrakkan terus peringatin Ify supaya gak menumpang mandi lagi." lagi-lagi shilla yang bicara. Ify melempar tatapan kesal pada sahabat rempong nya yang satu ini, sementara agni dan sivia memilih diam.

"Benar gitu Fy?" tanya tante manda lagi. Ify semakin bingung. Jujur nggak ya?

"Eng iya tan, dua hari lalu Rio emang datang ke rumah Ify. Tapi, Ify wajar sih tan, pasti entar tagihan listrik mahal gara-gara Ify numpang mandi mulu, tan jangan bilang-bilang Rio ya, Ify gak mau di tuduh pengadu, ya, ya." pinta Ify, ia yakin tante Manda akan memarahi Rio. Wajah beliau menyiratkan hal demikian walaupun Ify tidak bisa membaca pikiran beliau tapi Ify melihat kekecewaan dari pancaran mata nya tepat saat tante Manda menghela napas seperti pasrah.

"Ify tante kan udah bilang jangan dengerin Rio. Kalau kamu dan temanmu butuh air, ke rumah tante aja. Besok menumpang mandi lagi ya, lagian yang bayar listrik bukan Rio tapi tante. Ya udah tante permisi dulu, inget ya, kalian boleh menumpang mandi kapan saja." tante Manda pamit, dalam hati wanita paruh baya itu akan memarahi anak nya karena pelit seperti itu.

"Makasih tante." seru shilla, gadis itu rupanya senang jelas saja ia tidak perlu repot-repot ngantri di kali.

Tante manda tersenyum sambil mengangguk, kemudian ia melangkahkan kaki nya dengan tergesa harus segera menemui anak nya, tentu saja untuk memarahi nya.

Ify sendiri diam seribu bahasa. Yang jadi masalah sekarang adalah Rio. Pemuda itu dari awal sudah menunjukkan rasa tidak suka nya pada Ify. Ify ingat betul tatapan sedikit sinis yang Rio tunjukkan padanya ketika pertama kali tahu Ify akan menumpang mandi. Apalagi sekarang pemuda itu pasti akan semakin membencinya karena mengadu pada mamanya. Hey, siapa peduli ya? Kalau di pikir-pikir, tapi tak bisa di pungkiri Ify sedikit takut.

"shilllaaaaaaaaa kenapa lo ember sih. Gimana kalau cowok judes itu ngelabrak gue?" tanya Ify setengah berteriak. Shilla nyengir tanpa dosa.

"Biar tahu rasa Fy, kenapa jadi orang itu pelit, kan di marahin emak nya. Haha" shilla malah tertawa. Ify melotot tak percaya.

Benar-benar ya, yang akan di labrak itu Ify bukan shilla..

"Maybe, elo emang harus selalu deket cowok judes itu kali Fy." kaliini Agni angkat bicara. Ify mendelik tak terima.

Apaan? Gak, ogah juga, ify pikir akan berakhir tapi ah ini gara-gara Shilla yang blak-blakkan kembali lagi deh berurusan sama cowok judes itu.

Sepanjang perjalanan menuju rumah kontrakkan yang sudah tinggal beberapa meter lagi Ify sibuk berpikir, apa Rio akan melabrak nya lagi?

Lalu Ify harus bagaimana?

TBC

Sumber

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer