Hantu fall in love

Hantu fall in love
Breaking News
Loading...
Tuesday 8 December 2015

Menumpang Mandi Di Rumah Tetangga 4

17:40
Menumpang Mandi Di Rumah Tetangga 4 lanjut lagi, yang udah baca, yuk, baca lagi

Menumpang Mandi Di Rumah Tetangga 4


Tolong ya, Jangan numpang mandi mulu, TAGIHAN LISTRIK MAHAL

Makan tanpa kerupuk rasanya seperti sayur tanpa garam, hambar. Itulah menurut Rio. Cowok hitam manis yang kata orang judes nya gak ketulungan, ah tapi tuh orang asal nyablak aja, aslinya Rio itu baiikkk banget walaupun teori harus pengiritan biar kaya itu masih jadi pedoman hidup nya.

Sore hari tepatnya pukul 16.00 wib adalah waktunya makan sore bagi Rio. Kalau orang biasanya makan pagi, siang dan malam, nah Rio pengecualian pemuda itu menghapuskan makan malam dalam kamus nya ia menggantinya dengan makan sore, well alasan paling kuat adalah takut gemuk. Beberapa orang memang meledek Rio karena cungkring, cungkring masih mending dari pada gemuk hayoo?

Rencananya pemuda itu akan membeli kerupuk di warung ibu Minah, tepat di belokan gang. Kata sang mama untuk ke warung gak perlu lah pakai motor, cukup jalan kaki biar irit bengsin, oh iya benar juga ya, lumayan lah bengsin buat besok ke sekolah, ada dua keuntungan dari jalan kaki, pertama sehat apalagi jalan-jalan di sore hari begini, ke dua irit bensin. Dan itu Rio banget "Ingat, harus pengiritan biar kaya".

Tap... Tap... Tap...

Kaki Rio melangkah dengan lebar, warung bu Minah sudah ada di depan mata. Rio juga dapat melihat ibu Asri dan ibu Tia tetangga dekat rumahnya selain rumah si gadis penumpang mandi itu sedang berbelanja.

"Eh nak Rio, mau beli apa nak?"

sapa bu Minah, tepat saat Rio sudah berada di depan warung beliau.

"Krupuk, yang harga 2 ribu ya bu, satu aja." jawab Rio ramah. Bu minah menganggu, kemudian beliau melangkahkan kaki nya ke belakang mencari kerupuk berwarna putih harga 2 ribu.

Kalau di pikir-pikir seorang cowok cakep beli kerupuk harga 2 ribu pastilah gengsi, oh tentu saja itu tidak berlaku bagi Rio, cowok yang satu itu sama sekali tidak malu, ngapain malu? Tetep jadi cowok kan sekalipun beli kerupuk yang dua ribu juga?

"Saya masih tak habis pikir, kenapa harus ada pemadaman PDAM sampai satu minggu, bagaimana sama cucian saya ya?"

keluh bu Asri. Sontak hal itu membuat Rio menoleh ke arah bu Asri yang berada tepat di samping nya sedang memilih kangkung.

"Iya, saya juga apalagi saya tidak punya persediaan di bak mandi." ibu Tia menimpali. Rio semakin mempertajam pendengarannya.

Gawatttt! Berita ini membuat Rio panik, PDAM MATI SEMINGGU? dan pasti si cewek penumpang mandi tetangganya itu akan setiap pagi menumpang mandi. NO! INI TIDAK AKAN RIO BIARKAN. Rio harus bertindak ia harus mengingatkan cewek itu supaya tidak menumpang mandi lagi, bisa-bisa tagihan listrik mahal (mohon maaf, di ganti jadi tagihan listrik aja ya, bukan PDAM lagi yang mahal, gue salah wkwk).

"Ini nak." tahu-tahu sebuah kerupuk terulur kehadapannya. Rio tersenyum meminta maaf karena sempat melamun, pemuda itu kemudian mengambil selembar uang 2 ribu rupiah dari saku celana nya. Pas. Hihi Rio, Rio kalau teman seklahnya tahu pasti bakal di ketawain secara kayak cowok kere, bawa uang pas 2 ribu lagi.

"Ini bu, makasih yah." kata Rio sambil mengulurkan uang dua ribu rupiah pada bu minah, bu minah menerimanya sambil mengangguk.

Rio kemudian melangkahkan kaki nya untuk pulang, tapi sebelum pulang kerumah nya ia harus menjalankan misi nya, untuk memperingatkan si gadis penumpang mandi untuk tidak menumpang mandi lagi di rumah nya.

***

Tok.. Tok..

Rio mengetuk pintu rumah dengan cat berwarna biru tua di depannya saat ini dengan tidak sabar.

Cklek

pintu terbuka dan menampilkan gadis si penumpang mandi. Sesaat ke dua nya terpaku, Rio yang tadinya mengira bukan gadis ini kaget juga ternyata tepat sasaran, sedangkan Ify terkaget-kaget dengan ke datangan tamu tak di undang si judes tetangga nya yang itungan itu mau ngapain coba dateng ke rumah Ify? Ngapel gak mungkin kan? Atau mau nagih duit gara-gara tadi pagi numpang mandi? Ihhh dasar ya peliiitttt..

"Cari siapa?" tanya Ify. Gadis itu sudah bisa mengontrol rasa kaget nya.

"Elo." kata Rio sambil menunjuk Ify. Ify jadi tambah was-was, jangan-jangan emang bener mau nagih uang. Aduhhhhh ify lagi boke, mamanya belum kasih uang bulanan lagi.

"Gue? Ada apa?" tanya Ify ragu-ragu.

Rio memandan Ify dengan wajah ketusnya.

"Berhubung, akan ada pemadaman PDAM  selama seminggu, tolong ya, lo jangan numpang mandi di rumah gue mulu, entar tagihan listrik gue jadi mahal, ngerti." Rio memperingati Ify, membuat mata Ify sukses melebar.

Ya tuhan, sampai segitunya nih cowok? Gila ini bener-bener gila, si Rio maksudnya yang gila memperingati Ify supaya tidak menumpang mandi nyampe ke rumah Ify langsung.

Terus, kalau sudah seperti ini, apa yang akan terjadi dengan badan Ify? Apakah akan bau kambing??? Mamamaaaaaaaa gak mau..

Rio berdecak kesal, karena gadis itu hanya diam sambil melotot ke arah nya. Sebodo ah yang jelas Rio sudah memperingatkan, awas aja kalau pagi-pagi ngetuk pintu sambil bilang numpang mandi.

"well, gue gak perduli ya sama penderitaan elo, yang jelas lo jangan menumpang mandi lagi. Gue laper, jadi sekian, bye."

Rio kemudian berlalu dari rumah itu. Ify memandangnya tak percaya. Cowok peliiittttt..


0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer