Hantu fall in love

Hantu fall in love
Breaking News
Loading...
Sunday 10 May 2015

Hantu fall in love season 2 part 3

04:37
Hallo hantu fall in love season 2 part 3 come. Ada yang kangen sama cerita gaje ini? yah yah cerita ngaret yang semakin ke sini semakin tak jelas alurnya. Sorry buat typo, buat EYD buat pemilihan katanya yang tidak tepat.

kunjungi ini: obat kista tradisional

Tittle: Hantu fall in love
Author: Nurdiana
Editor: Helmaafhimacassavechees
Genre: Ga jelas.
Main cast: Rio, Ify, Alvin, Sivia, Daud, Nurdiana, Oik.

Hantu fall in love season 2 part 3



Happy reading


***

Setelah acara penculikan Sivia dari Ify tadi usai penobatan hantu baru, kini mereka -Alvin dan Sivia- lagi ngedate, menikmati suasana malam hari yang begitu indah ini.

 Tiba-tiba Sivia berhenti membuat Alvin juga berhenti.

"Vin, eng mau sate, itu." kata Sivia merajuk, sambil menunjuk penjual sate di pinggir jalan.

"Maksudnya, kamu nyuruh aku ngerampok?" tanya Alvin was-was, pasalnya ia sudah insyaf buat ngerampok sate. Kasihan sama penjualnya kalau sate nya Alvin curi mulu. Daging yang di jadiin sate kan gak turun dari langit, tapi di beli. Nah, beli pake uang bukan daun kasihan kan kalau sate nya Alvin curi pasti bakal ngerugiin si penjual sate itu. Udah gitu pasti labanya gak seberapa di pake modal lagi sama kehidupan sehari-hari buat ngehidupin anak istrinya juga pasti nggak bakal cukup.

"Iya hehe. Mau kan?" kata Sivia memelas.

"Maaf ya Vi. Aku udah insyaf, udah janji gak bakal ngerampok sate orang lagi. Setelah di pikir-pikir pake hati aku, ternyata maling sate selama ini tuh bikin rugi orang," kata Alvin meminta maaf. Sivia cemberut.

"Cuma 10 tusuk kok, laper nih Vin." lagi-lagi Sivia memelas, membuat Alvin sedikit berpikir. Ahh, gak bisa gak boleh, Alvin udah janji sama diri Alvin gak bakal ngerampok sate lagi apapun alasannya. Sekalipun Sivia yang menyuruhnya.

"Bukannya gitu Vi, tapi aku udah kepalang janji sama diri aku sendiri kalau gak bakal ngerampok sate lagi. Seorang pria sejati pantang untuk mengingkari janji nya." kata Alvin so puitis banget.

"Kalau kamu pria sejati, kamu gak bakal ngecewain cewek kamu." kata Sivia.

Tring..

Menghilang begitu saja dari samping Alvin.

Aksi Sivia barusan membuat Alvin melongo. Yah, yah Sivia marah! Waduh Alvin mesti gimana ini? Mana gak tahu lagi si Sivia pergi kemana. Ternyata punya cewek itu nyusahin ya, dikit-dikit marah, dikit-dikit ngambek, dikit-dikit minta ini itu, hadeh pusing kepala Alvin. Kalau begini caranya lebih baik Alvin jones aja, bebas gak ada yang nyuruh maling sate, gak ada yang marah gak ada gak ada yang perlu di perhatiin. Bingung memikirkan Sivia yang ntah pergi kemana, mending Alvin capcuss kenalan sama hantu baru yang ganteng itu menurut para hantu perempuan ya, bukan menurut Alvin. Hey, Alvin bukan homo sapiens atau pun homo Wajakensis tapi NORMAL, inget dan catat di dahi kalian Alvin normal. Ini hanya sebagai salam persahabatan serta penyambutan pada Rio sebagai anggota baru di dunia hantu ini.

Alvin memandang penjual sate yang berada di pinggir jalan tadi dengan sebal.

"Gara-gara lo, yayang gue marah. Ngapain sih nongkrong di situ." sambil mendumel tak jelas Alvin menghilang dari tempat tersebut.


***

Nurdiana melemparkan batu-batu kecil ke danau dengan kesal. Bagaimana dia tidak kesal melihat pacarnya -Daud- kembali mendekati Ify. Nurdiana tahu bahkan sangat tahu kalau kecantikkannya jauh di bawah Ify begitupun kepintarannya, Ify bukan tandingannya. Tapi, bisakah tuhan adil sama Nurdiana? Seenggaknya jika kecantikkan dan kepintaran Ify lebih menguasai di banding Nurdiana. Bisakah tidak dengan Daud? Pria yang benar-benar sangat Nurdiana cintai melebihi apapun yang ada di dunia ini. Bisakah takdir menggariskan Daud untuk Nurdiana, bukan Ify?

"Ternyata di sini, aku udah cariin kemana-mana juga." sebuah suara yang sangat Nurdiana hapal di luar kepala membuat Nurdiana menghentikkan aktifitasnya. Daud. Berdiri di samping Nurdiana dengan tersenyum sangat manis. Melebihi Madu murni? Seperti biasa dalam keadaan apapun hati Nurdiana selalu meleleh saat melihat senyuman Daud. Rembulan malam ini rasa-rasanya di kalahkan ke indahannya sama senyman Daud.

Nurdiana hanya menatap sekilas, kemudian melanjutkan aktifitasnya yang tertunda. Hal ini membuat dahi Daud mengernyit. Tumben, biasanya juga suka menyambut Daud dengan ceria, kenapa ratu hatinya ini jadi gini.

Apa jangan-jangan? Nurdiana juga kepincut sama pesona Rio? Hwaaaa!! jika itu terjadi Daud tidak akan tinggal diam. No! Dulu Rio sudah merebut hati seseorang yang amat teramat Daud cintai, dan sekarang sekali lagi Rio mau merebut ratu hatinya ini. Tidak akan Daud biarkan. Langkahi dulu mayatnya kalau ingin merebut Nurdiana. Eh, dasar oon langkahi dulu mayatnya? Becanda Daud minta di bayar! Dia kan udah meninggal mana ada kata mayat ckck.

"Kenapa diem? Lagi sakit gigi ya?" tanya Daud kembali bersuara. Nurdiana masih diam, melempar-lempar batu itu dengan kencang, emosi dia sama cowok yang satu ini. Masih saja mengejar Ify padahal dia udah punya Nurdiana.

"Kamu tahu kenapa aku kayak gini?" tanya Nurdiana, Daud menggeleng.

"Aku sakit hati sama kamu, aku cemburu sama kamu. Kamu tahu gak sih sakitnya tuh di hati kalau lihat orang yang kita cintai kembali mengejar gebetannya dulu. Tahu gak, hah? Jangan bilang kamu cuma kasihan sama aku selama ini." Nurdiana malah marah-marah tak jelas. Membuat Daud Melongo. Yaps jika di pikir-pikir aksi ngambeknya Nurdiana ini perlu di pertanyakan, kenapa tiba-tiba begini. Tak ada angin, hujan mau pun petir kenapa Nurdiana marah?

"Sedih... 
Ku tahu kini perasaanmu kepadaku.
 Sedih... 
Saat kau tak yakin kepadaku Akan cintaku" 

Tiba-tiba saja Daud nyanyi lagunya Rio febrian -aku bertahan-. Uhuk-uhuk sebenernya suara Daud itu bikin Nurdiana keselek biji Jeruk. Tahu nggak karena apa? karena SUARA NYA LEMBUT PARAH. Siapapun yang denger Daud nyanyi pasti klepek-klepek deh, sama halnya yang terjadi sama Nurdiana sekarang ini, dia udah speechlees duluan, padahal ceritanya tadi dia lagi ngambek sama Daud.

"Kamu gak percaya sama cinta aku? kamu ragu kalau aku udah benar-benar move on sama kamu?" tanya Daud sambil menatap Nurdiana membuat Nurdiana gelagapan di tatap seperti itu.

"Tentu saja. Tadi kamu mengobrol dengan Ify. Aku yakin kalau kamu ada di posisi ku juga pasti kamu akan cemburu," seru Nurdiana kesal.

"Hey, pikiran bodoh macam apa itu? aku tadi menemui Ify untuk menanyakan keberadaan mu, kamu menghilang tanpa jejak, aku cari-cari sampai ke ujung dunia eh, ternyata di sini." perkataan Daud bagitu di lebih-lebihkan.

"Benarkah, seperti itu?" tanya Nurdiana berbinar-binar. Daud mengangguk mantap.

"Tanyakan saja pada Ify kalau kamu tidak percaya" jawab Daud enteng.

"Maaf, aku nggak tahu," Nurdiana menunduk.

"Nggak papa. Itu tandanya kamu cinta mati banget sama aku, makasih ya." Daud mengacak-ngacak rambut Nurdiana.

"Buat apa?" Nurdiana mengernyit.

"Buat kamu yang udah hadir di ceritaku, buat kamu yang udah mau ngasih hati kamu buat aku. Jaga terus hati itu ya, jangan sampai kamu bagi-bagi buat orang lain. Cuma buat Daud seorang, gak boleh ada nama satu pun cowok di sana" kata Daud serius.

"Tentu! sekalipun seribu pangeran berkuda putih datang kepada ku, di sini hanya ada nama satu pria. Daud, yaps nama itu." Nurdiana memegang dadanya. Daud tersenyum. Cintanya tak berlabuh pada orang yang salah tetapi orang yang paling tepat se dunia hantu ini. Nurdiana, ratu hatinya.


***


"Kita bertemu lagi ternyata," suara seseorang membuyarkan lamunan Rio, ia menoleh. Lalu mendengus setelah tahu kalau yang bersuara tadi adalah ceu kunti menyebalkan yang menghantui Rio satu bulan yang lalu. Ify. atau Rio sering menyebutnya ceu kunti Ify.

"Gimana kabar lo, Rio?" tanya Ify tersenyum, seperti seorang kawan lama yang baru di pertemukan kembali, padahal Rio hanya menganggap Ify pengganggu sekaligus penyebab kenapa Rio ada di sini.

"Buruk. Karena gue ketemu lagi sama lo." Rio berkata dengan kejam, membuat senyuman di wajah Ify surut. Ya tuhan, kenapa Rio begitu jutek padanya? apa yang salah dengan Ify? Ify kan hanya mengikutinya dulu bukan mengacaukan hidupnya.

"Kok lo jawab nya gitu? jutek amat sama gue. Oke gue minta maaf karena gue dulu pernah ngeganggu kehidupan lo," kata Ify kesal. Rio mengernyit. Hey, kenapa ceu kunti ini yang berbalik marah padanya. bukankah harusnya Rio.

"Terserah gue, yang jutek juga gue. Jangan so SKSD deh sama gue, gue benci sama lo." Lagi-lagi Rio berkata kejam, membuat hati Ify tersayat. Segitu nya kah? kesalahannya sangat fatal hingga Rio bilang kalau dia benci Ify.

"Woi, kalian lagi apa?" pertanyaan seseorang membuat keduanya menoleh. Alvin.

Rio mengernyit, tidak mengenal hantu cowok yang satu ini.

"Gue Alvin, meninggal dua tahun yang lalu. Karena terpeleset di toilet umum," Alvin memperkenalkan dirinya dengan bangga. Bangga karena dia mati dengan cara yang berbeda dari orang lain. Ke pleset di toilet umum siapa yang pernah coba, bener gak opini Alvin?

Pernyataan Alvin membuat Rio menganga, terpeleset di toilet umum? kok bisa langsung mati? anehh!

"Kalian saling kenal?"tanya Alvin kepo.

"Tidak/iya!" jawaban dari Rio dan Ify membuat Alvin bingung. Pasalnya mana yang benar? Ify yang menjawab iya atau Rio yang menjawab tidak. ckck pusing kepala Alvin memikirkan hal itu, masalah Sivia aja bikin pusing tadi.

"Jadi yang bener mana? saling kenal nggak nih? ah, gue kepo akut." tanya Alvin penasaran. Bener-bener si Alvin, masalah kayak gitu aja kepo.

"Nggak deh. Kita gak saling kenal kok Vin, baru aja tadi kenalannya. Ya udah deh gue permisi. Mau nyari udara segar." kata Ify sambil menghilang. Menghilang dengan hati yang tertusuk-tusuk serpihan kaca. Sakit banget di gituin Rio, bahkan Rio tidak mengakuinya kalau dia mengenal Ify.

Alvin memandang kepergian Ify dengan sedikit heran. Pasti. Pasti ada sesuatu di antara mereka.

"Lo beneran mati ke pleset di toilet umum?" Rio masih penasaran perihal cara Alvin meninggal. Alvin mengangguk mantap.

"Keren kan cara meninggal gue?" tanya Alvin bangga. Rio ingin tertawa sebenarnya, tetapi di tahannya. Dari hongkong cara mati kayak gitu keren ckck.

"Iya keren banget. Langka kejadiannya," komentar Rio.

"Alvin gitu. Lo mau jadi sahabat gue di sini?" tanya Alvin.

"Boleh, kayaknya lo orang yang menyenangkan." Rio menyetujui.

"Banyak kok yang bilang begitu," lagi-lagi Alvin membanggakan dirinya.

TBC...


Thanks to: obat pelangsing perut
                 obat penyakit maag alami


0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer