Hantu fall in love

Hantu fall in love
Breaking News
Loading...
Monday 9 February 2015

hantu fall in love bagian 5

05:45
Holla kemarin gak ngepost yaa... gue nya sibuk curhat.. part ini mungkin garing gak kayak yang kemarin-kemarin..oke cuma ngasih tahu doang sih..

Sebelum baca kunjungi dulu dong blog Nurdiana yang satu ini yaaa:
Itung itung bantuin Nurdiana buat banyakin pengunjung dan tuh web Nurdiana bisa cepet naik.. Oke sebelumnya Thanks guys.
Jangan lupa buat follow twitter Nurdiana di @nurdianaanissa3. Terus ask.fm di @nurdiana26

Happy reading!

Ini editannya helem yess..

 obat peangsing perut


Hantu fall in love bagian 5


Lima

"Gue cinta sama elo." kata Sivia sambil berteriak di depan muka Alvin. 

Alvin cengo! Zevana apalagi. Sedangkan Ify hanya geleng-geleng kepala tak habis pikir sama kelakuan sahabatnya yang setengah gila itu. Alvin belum bereaksi dia masih memandang Sivia tanpa berkedip matanya melotot mulutnya mengap. Shock! Very-very shock atas pengakuan Sivia barusan.

"Heh! lo budek yaa? Gue ngomong woy! kenapa lo kayak ayam yang kena virus flu burung sih?!" kata Sivia sambil marah-marah.

Ify sebenarnya malu bangett banyak orang yang ngelihatin mereka, pengen rasanya dia sembunyi di balik pohon beringin supaya gak di kira temenan sama Sivia, para hantu yang lainnya memandang adegan telenovela Alvin Sivia dengan penuh minat. Sivia? Entahlah ternyata cemburu menguras otaknya hingga yang tersisa hanya setengah kilo.

"Terus, apa hubungannya sama gue?" balas Alvin cuek. OMG! kayaknya Alvin juga otaknya ke geser ckck. Pake nanya lagi ya jelaslah hubungannya sama dia mana mungkin sama Daud kan Daud udah di taksir Nurdiana.

Si Alvin sebenernya balas dendam. 'Rasain' desis Alvin dalam hati.


"Oh, gue tahu pasti gara-gara dia kan, lo jadi acuhin gue kayak gini, iya kan?"balas Sivia ngotot.

Dalam hati Alvin tertawa ngakak. Lucu juga nih Sivia kayak ngebet banget sama Alvin.

Ify memperhatikan sekeliling dan wow! semakin ke sini para hantu semakin bertambah jumlahnya sepertinya drama ini mengalahkan drama di tv.

"Kalau iya kenapa, Hah? Lo mau protes? Lagian juga lo udah nolak gue kan? So apa masalahnya?!"balas Alvin enteng. Sivia tak percaya. Jadi semudah itukah Alvin berpaling darinya.

Kenapa, Kenapa cintanya berakhir mengenaskan seperti ini? Bukankah kata ify jatuh cinta itu indah se indah pemandangan bunga sakura di jepang tapi kenapa kisah Sivia tak seindah itu.

Sivia bungkam dia tidak tahu harus berkata apa, ia menunduk matanya memanas pingin nangis! Kenapa penyesalan selalu datang terlambat kenapa gak datang di awal aja  kan jadinya sakit hati!

Lama-lama bahu Sivia mulai bergetar. Alvin jadi kaget, Sivia nangis dan pasti karena ulahnya. cukup! ia cukup mengerjai Sivia sebelum gadis itu semakin memperbesar volume tangisannya bukannya apa-apa Alvin sudah malu setengah hidup saat ini. Dia mendekat memeluk Sivia menenangkannya. Sivia sesegukan di dada Alvin.

"Maaf," kata Alvin menyesal. Sivia masih belum berhenti.


"Maaf Sivia. Tadi aku cuma becanda. Di hati aku cuma hanya ada nama kamu seorang gak pernah ada seorang pun yang bisa menggesernya." kata Alvin. Sivia melepaskan pelukannya dan menatap Alvin dengan mata sembapnya.

"Beneran kan, nggak bohong kan?"tanya Sivia memastikan. Alvin mengangguk semangat bibirnya tersenyum.

"Jadi?" tanya Sivia memancing.

"Kita pacaran tentunya" kata Alvin masih dengan senyuman manisnya. Sivia ikut tersenyum semua hantu yang menonton adegan telenovela barusan ikut bernafas lega. mereka ikut-ikutan tegang tadi.

Ify juga tersenyum, Zevana juga ia tak apa-apa meskipun hatinya menginginkan Alvin tapi apa daya tangan tak sampai percuma mengharapkan seseorang yang ternyata cinta nya bukan untuk kita cuma bikin sakit jantung aja.

Prokk...prokk...

Semua hantu bertepuk tangan. Sivia baru sadar. duh, malu nih malu ketahuan kan kalau tadi Sivia ngebet banget kepengen Alvin jadi pacarnya. 

"Cie..cie... yang udah resmi ni, pj nya jangan lupa yaa," kata Ify semangat.

"Pj aja yang ada di otak lo. Yuk Vi, kita ngedate biarin aja si Ify sendirian di sini dia kan jones haha." kata Alvin sambil mengagandeng Sivia menjauhi ify. Sivia nyengir garing. Ify cemberut.

"Gue bukan jones woy! cuma gak laku aja," teriak Ify kesal. yang lain pun mulai bubar termasuk Zevana juga dia sudah menghilang dari tadi. Ify jadi bingung mau ngapain ngintilin sivia ngedate mana mungkin ganggu orang pacaran yang ada entar dia bakalan jadi obat nyamuk di antara dua orang yang sibuk di mabuk cinta itu. Gini nih kalau gak laku kesepian gak ada pacar malam minggu kalau nggak ngikutin Rio pasti pacaran sama burung hantu ckck nasib-nasib..

Ify memutuskan untuk pergi dari tempat itu..

***

"Daud mungkin dulu aku marah pada takdir karena nya telah membiarkan aku mati di usia remaja yang seharusnya ku nikmati untuk bersenang-senang. Tetapi semenjak menyaksikan kou tertawa sejak saat itu aku mulai tak menyesali takdir ini. aku merasa beruntung karena di dunia hantu ini mengenal mu meski dari jauh"


Lagi-lagi surat misterius ini datang, Daud jadi penasaran sudah 20 kali surat itu datang tetapi tak pernah sekalipun Daud mengetahui pengirimnya. Ini membuat Daud penasaran setengah hidup. kata-katanya mampu meluluh lanakkan hati Daud entah kenapa Daud sekarang sudah mulai bisa melupakan Ify dan dia lebih fokus kepada si pengirim surat misterius ini. ah, andai saja Daud punya indra ke 6 dia pasti bisa dengan cepat mengetahui siapa pengagum rahasianya.

"Aw!." suara rintihan seseorang membuat Daud menoleh ke arah sumber suara. Matanya menyipit memlihat seorang cewek yang sedang mengelus-ngelus tangannya akibat di gigit Semut sepertinya.

"Lo kenapa?" tanya Daud sambil menghampiri cewek itu, si cewek mendongak kaget. Nurdiana. Iya cewek itu Nurdiana.

" Ah,  Engg... Gak... Papa... Tadi.. Di gigit semut... Iyaaa.. Semut..." kata si cewek gugup.

Daud memandangnya curiga dia natap si cewek dengan pandangan menyellidik. Nurdiana udah deg degan dari tadi bukan lagi gara-gara ketahuan tapi duh please di liatin pangeran kece kayak Daud siapa yang gak meleleh coba.

"Lo siapa?" tanya Daud yang mulai kepo. Nurdiana garuk-garuk pipi gak jelas.

"Nurdiana." balas Nonov singkat. Daud mengangguk-ngangguk mengerti..

"Kenalin nama gue Daud, meninggal dua tahun yang lalu gara-gara jatuh dari atap genteng tepartnya terpeleset soalnya tuh genteng habis hujan jadinya licin. Banyak yang bilang gue itu ganteng pake banget di tambah kece juga." kata Daud sambil narsis.

'Iyaaa lo emang ganteng, ganteng banget malah dan bikin gue klepek-klepak' teriak Nurdiana dalam hati sambil senyam senyum sendiri. Daud jadi heran kenapa nih sama cewek di depannya ini.

"Hey, lo kenapa?" tanya daud membuyarkan acara lamunan Nurdiana.


"Euh, enggak papa." jawab Nurdiana tersenyum.


Deg. Kok? Jantung Daud tadi berdetak ya waktu lihat senyum si Nurdiana? duh, manis banget sampai-sampai madu sama gula aja kalah manisnya sama senyuman Nurdiana.

"Ah, yaa gue duluan yaa Daud tadi si Oliv temen gue berpesan jangan lama-lama katanya," kata Nurdiana sambil pergi.

Daud memandang kepergian Nurdiana. Dia agak kecewa. Kenapa Nurdiana cepat-cepat pergi sih? kenapa gak ngobrol-ngobrol dulu sama Daud kan sayang tahu pangeran ganteng bin kece kayak gini di anggurin kesempatan langka bisa ngobrol berdua bareng Daud.

"Apa mungkin virus love at the first sight sedang menyerang hati gue yaa? Itu loh senyumnya manis pake banget udah gitu mengalihkan dunia gue," kata Daud bergumam sambil memegang dadanya tepatnya jantungnya yang super sibuk berdetak sejak lihat senyuman Nurdiana.

Tapi,  Kalau Daud jatuh cinta sama Nurdiana bagaimana dengan secret admirernya? Apa mungkin Daud harus melupakan si pengirim surat misterius itu? Dia kan misterius beda dengan Nurdiana yang nyata. Daud mengacak-ngacak rambutnya frustasi dia benar-benar bingung antara menunggu si penggemar rahasia atau mengejar Nurdiana?! ini membuatnya dilema.

"Pusing gue,"dengus Daud. Akhirnya ia memutuskan untuk berkonsultasi dengan Ray. Hantu yang khusus buat curhat dan bisa mengatasi masalah percintaan siapapun.

***

Hari ini Rio sengaja beli bawang putih satu kantong kresek, niatnya sih mau sekalian sekarung tapi berhubung buat apa banyak-banyak jadinya dia beli sekantong kresek.

Rio melangkah dengan gontai memasuki rumahnya. Di dapur mama nya mengernyit heran ngapain Rio bawa kantong kresek dan isinya apa. Penasaran beliau bertanya pada Rio.


"Rio, kamu bawa apa?" tanya sang mama menghampiri Rio. Langkah Rio terhenti.

"Oh, ini bawang putih mah." jawab Rio santai. Mamanya tambah heran. Bawang putih?  buat apa sebanyak itu? itulah pikiran mama Manda. Mama Manda memperhatikan Rio dengan seksama anaknya kenapa sih? Kenapa belakangan ini jadi aneh kemarin-kemarin Manda sering mergokin Rio ngomong sendiri terus sekarang Rio juga aneh pake beli bawang putih se kresek lagi.

"Kenapa ma? Mau minta?" tanya Rio dia gak nyadar kalau mamanya sekarang lagi curiga sama kelakuan aneh nya.

"Emang buat apa Yoo?" tanya mama penasaran. Rio jadi gelagapan.. Bingung mau jawab apa masa jujur buat ngusir kunti bernama Ify? Rio garuk-garuk kepala tak jelas.


"Engg..Buat apa ya? Ah, iya! buat ujian praktik mah, di sekolah Rio mau praktek katanya harus bawa bawang putih satu kantung kresek buat di teliti," jawab Rio berbohong. Manda semakin heran emang bawang putih harus di teliti yaa? Perasaan nggak pernah denger.

"Em.."perkataan manda terpotong karena Rio berbicara.

"Ya udah deh mah Rio cape mau istirahat, Rio ke kamar dulu yaa," pamit Rio. Manda menghela napas pasrah tidak tahu lagi dengan kelakuan Rio yang aneh itu.


Bersambung...


[sumber]

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer