Hantu fall in love

Hantu fall in love
Breaking News
Loading...
Wednesday 21 January 2015

Hantu fall in love bagian 2

01:34
Holla gue datang membawa lanjutan cerita Hantu fall in love bagian 2, sorry ngaret nya lama maklum orang sibuk*haha so sibuk*.. oke mungkin ini makin gaje sama hancur kayak gini, but yang mau baca.. baca aja kalau nggak ya nggak papa…

Sebelum baca kunjungi dulu dong blog Nurdiana yang satu ini yaaa:
Itung itung bantuin Nurdiana buat banyakin pengunjung dan tuh web Nurdiana bisa cepet naik.. Oke sebelumnya Thanks guys.
Jangan lupa buat follow twitter Nurdiana di @nurdianaanissa3. Terus ask.fm di @nurdiana26

 obat pelangsing perut

Dua


Jumat pagi di depan rumah Rio
“Lo siapa?” tanya Rio yang sudah berada  di depan Ify. Membuat Ify melebarkan matanya, mulutnya menganga tak percaya. Ia shock shock berat malah. OMG jadi Rio bisa melihatnya. Bagaimana ini?  Ify harus bagaimana? Duh kenapa Ify lupa bawa kantong  lagi, kalau gak lupa kan tuh muka bisa di kantongin dulu.
Rio sebenarnya heran dari tadi dia melihat cewek ini memperhatikan rumahnya sambil sembunyi di balik pohon Mangga. Karena penasaran Rio menghampirinya. Aneh! Setelah lebih dekat melihat cewek ini, wajahnya pucat seperti mayat, rambutnya berantakkan dan bajunya putih panjang kaya..Ce Kunti? Ah, Rio menggelengkan kepala tak percaya mana mungkin ce kunti kelayapan di pagi hari begini? Dan juga ngapain ce kunti nguntit rumahnya? Kayak orang yang lagi mau maling ke rumah Rio.
“Hey! lo siapa? Dan ngapain di sini? Sambil perhatiin rumah gue?” tanya Rio kayak wartawan. Ify baru sadar dari lamunan rasa kagetnya. Ia gelagapan duh, duh gimana nih jawabnya, bingung! .
‘Semutt tolongin gue!!’ Ify berteriak dalam hati sambil memperhatikan semut yang lagi jalan-jalan di pohon Mangga.
“Ahhh.. Gue.. Eng.. Gue.. Gue.. Ify.. iya Ify.. gue lagi nyari tukang gorengan yang lewat,” kata Ify gelagapan. Yaps, dia gugup banget di tanya sama Rio kayak gini. Ini pertama kalinya dia ngomong sama pangeran impiannya. Duhh, duhh durian mana sih yang buahnya jatuh kok kayaknya runtuh ke Ify. Tapi, tapi, kok Rio bisa melihatnya? Apa maksudnya nih? Bukannya gak senang, cuma aneh!.
“Hah? Di sini nggak pernah ada tukang gorengan yang lewat,” kata Rio tak habis pikir, dia memperhatikan Ify dari ujung rambut sampai ujung kaki. Loh, loh,  kok bajunya panjang? Kakinya mana? Gak takut kesandung apa nih cewek pake baju kayak jubah begini? Pikiran Rio meracau kemana-mana. Ify jadi tambah gelagapan dia bingung mau ngadepin Rio kayak gimana, asli dia masih belum percaya kalau dia bisa bicara langsung sama Rio.
“Ah, iyaa gue lupa. Kalau gue sebenernya lagi nyari tukang sayur, iyaa tukang sayur mas Jono.” kata Ify. Ia ingat kalau mama Rio sering beli sayur dan nama tukang sayur nya bernama mas Jono.
Rio semakin heran sama cewek di hadapannya, aneh memang nih cewek tadi tukang gorengan, sekarang tukang sayur, terus nanti tukang apalagi? Tukang Cireng? Pempek? Bakso? Atau Siomay?!
“Lo nggak…..” omongan Rio terpotong karena sebuah teriakan.
“RIOOOO…”teriak mamanya di luar gerbang. Membuat Rio menoleh.
'Kesempatan!' Kata Ify dalam hati. Takdir ternyata kasihan pada Ify, dia bisa langsung kabur, dengan cepat ia menghilang dari hadapan Rio.
“Bentar mah!” kata Rio sambil berteriak. Ia berbalik  lagi.. Dan.. Betapa terkejutnya Rio, dia nggak ada. Bulu kuduk Rio jadi berdiri. Hiy, apa jangan… Apa jangan… Dia emang ce kunti terus ngapain dia nguntit di depan rumah Rio? Terus, terus, juga kenapa Rio bisa melihat makhluk halus kayak gitu? Ya ampuun!  Rio gak lagi ngigau kan? Iya kan? Kenapa pagi-pagi harus sarapan ketemu ce kunti?!
“Mata gue gak katarak kan? Gak rabunkan? Kenapa dia nggak ada? Kenapa dia ngilang gitu aja? Apa dia emang?” Rio bergumam sambil berlari meninggalkan tempat itu. Takut juga dia.
Mamanya berkacak pinggang melihat Rio yang dari tadi ngomong sama pohon Mangga, sebagai orang tua yang baik beliau takut Rio jadi gila kayak tetangga kompleks. Pak Danu yang gila gara-gara di selingkuhin istrinya.
“Ada apa mah?” tanya Rio yang sudah ada di depan mamanya. Mamanya melotot marah, Rio jadi mengernyit heran kok mamahnya marah?!
“Rio kamu ngapain ngomong sama pohon Mangga?” kata sang mama marah. Rio jadi kaget jadi tadi mamanya gak lihat cewek itu? Berarti dugannya tak melenceng. Cewek itu memang benar-benar ce kunti? Rio jadi melamun, membuat mamanya jadi panik sendiri. Takut kesambet!
“Rio! sadar nak, kamu nggak papa kan?” tanya mama khawatir. Rio tersadar.
“Hah? Nggak kok mah, emang mama tadi nggak lihat aku ngomong sama cewek?” tanya Rio agak linglung  efek shock dia.
Mamanya menggeleng tak habis pikir. Ya tuhan, Rio! ada apa sebenernya sama anak bungsunya ini, apa karena Rio belum laku jadi nya Rio ngira kalau pohon Mangga itu cewek? Harus di bawa ke psikiater si Rio sebelum semuanya terlambat.
“Rio mama tahu kamu belum laku, tapi mama mohon jangan kayak gini ya sayang, jangan berandai-andai pohon Mangga itu cewek, mama nggak mau otak kamu ke geser dari tempatnya. Kalau mau punya pacar mama bisa kenalin sama anak teman mama, dia juga cantik.” kata sang mama memebelai rambut Rio dengan sayang. What the heel? jadi mamanya nganggep Rio gak waras karena ngomong sendiri, padahal kan tadi Rio ngomong sama seseorang dan sayang nya tuh orang ce kunti.
“Ya udah, ayo sarapan, kamu harus berangkat ke sekolah ntar telat,” kata Mama mengingatkan.
Beliau kemudian masuk ke dalam Rumah.
Rio masih bergulat dengan pikiran nya. Kenapa ia harus di datengin ce kunti pagi-pagi begini? Kenapa ia bisa melihat ce kunti? Ini benar-benar aneh dan Rio gak percaya. Sumpah demi apapun Rio gak percaya, TITIK.


***

‘Daud, kamu tahu kenapa bintang di langit jumlahnya berkurang satu? Karena ternyata bintang nya jatuh ke bumi, ke hatiku tepatnya dan itu kamu’
Sebuah surat melayang ke hadapan Daud, jatuh tepat di kakinya. Membuat pemuda itu refleks memungutnya, ia membaca nya dengan khidmat. OMG! ini surat buat dirinya, benarkah? Daud merasa dirinya melayang terbang di angkasa, hidung nya pun ikut melayang bersama perasaaan nya. Sumpah dia seneng pake banget. Siang ini Daud sedang merenung sendirian tak ada teman yang menemani, Karena Obiet Raditya sedang tidak sekawan mungkin sedang mencari kecengan di tempat lain,  Memandangi sungai Cinta -sungai tempat persembunyian di dunia hantu- y

Apa Bintang? Dia di samain dengan bintang? Ya ampun! mimpi nggak nih, ngigau nggak nih? Siapa sih yang buat surat indah kayak gini? Daud jadi penasaran tingkat dewa.
Dia celingak celinguk mencari pengirimnya. Nah loh, gak ada siapa-siapa. Terus masa sih nih surat datang dari langit, kan nggak mungkin. Ah, bodo amatlah yang jelas ini surat buat dia tersanjung.
“Aish, ini surat buat bunga di taman hati gue pada mekar, gue tersanjung, siapa yaa? Gue penasaran ckck” kata Daud sambil menciumi surat tersebut. Bibirnya terus tersenyum, seneng banget woy! ternyata ada juga orang yang mengagumiya.
Mulai sekarang Daud akan bertekad kalau hidupnya gak akan sepahit buah Mengkudu lagi, gak akan Cuma hitam dan putih tapi akan ada warna pink yang berbentuk hati. Cinta. Iya cinta dan itu pasti orang yang mengirimi nya surat indah nan manis kayak gini. Ify mungkin menolaknya, tapi si secret admirer nya yang baru saja mengirimi nya surat ini akan menjadi orang yang Daud harapakan sebagai pemberi cinta.
Di balik pohon beringin Nurdiana tersenyum melihat ke antusiasan Daud saat membaca surat pemberian darinya. Ia bahagia sekali meskipun pada faktanya  tuh surat yang buat Ify, tapi kan yang melempar Nurdiana. Jadi siapa dong yang jadi secret admirernya Daud? Pokoknya harus Nurdiana nggak boleh Ify.
'Cuma Nurdiana yang cinta mati sama ayang Daud, nggak ada yang lain' hati Nurdiana berberteriak hesteris.
Dengan senyum yang terus terpancar di bibirnya Nurdiana pergi meninggalkan Daud, dia harus luluran dulu untuk mempercantik dirinya, supaya nanti kalau sudah waktunya nurdiana menampakkan diri di hadapan Daud, Nurdiana sudah bertranformasi menjadi bidadari yang turun dari khayangan.
Daud Saputera hantu pria yang di nobatkan sebagai hantu paling tampan, kece dan paling di kagumi. Menyukai Reify Feriska atau Ify, semenjak kedatangan gadis itu ke dunia hantu. Tetapi sayang seribu sayang cinta nya harus bertepuk sebelah tangan karena Ify dengan terang-terangan menunjukkan rasa tidak tertarik nya pada Daud dan malah menyukai manusia bernama Eldrio Adam.

Keadaan ruang kelas XII IPA 5 sudah mirip pasar, ribut sana-sini berisik udah gitu gaduh juga. Maklum tidak ada guru, ada yang melempar-lempar kertas, ada yang sedang menulis, ada yang sedang mengobrol juga seperti yang di lakukan ke tiga pemuda kece ini, Ricakka, Gabriel, dan Eldrio. Mereka asyik membicarakan perihal Rio yang tadi pagi di datengin ceu kunti.
“Apa? Lo di datengin ce kunti pagi-pagi?” kaget Cakka.
“Tapi gimana bisa Yo?” tanya Gabriel. Rio menggeleng tak tahu.
“Tadi pagi waktu gue mau keluar gue lihat cewek sembunyi di balik pohon Mangga sambil terus liatin rumah gue. Karena penasaran gue samperin tuh cewek, pas udah deket gue ngerasa aneh  sama tuh cewek, mukanya pucet kayak mayat, rambutnya berantakkan gak berbentuk bajunya putih terus panjang sampe nutupin kaki, gue coba tanya sama dia ngapain dia di sana dia malah jawab lagi nyari tukang gorengan yang lewat dan namanya Ify.” jelas Rio panjang lebar.
“Hah? Aneh. Benar-benar aneh. Kunti tahun 2015 memang aneh. sukanya gorengan bukan sate,” jawab Cakka ngaco. Korban sinetron si Cakka, Gabriel menoyor kepalanya. Cakka meringis.
“Apaan sih lo main noyor aja?” kata Cakka keki.
“Makanya kalau lagi serius lo jangan di bawa becanda.” kata Gabriel mengingatkan.
“Menurut kalian gimana? Aneh nggak sih seseorang ketemu ce kunti? Yang gue lebih aneh kenapa tuh kunti dateng pagi-pagi ayam tetangga gue aja masih sibuk bergulat di alam mimpinya. Kalau malam gue mungkin bisa maklum karena emang waktunya,” kata Rio bawa-bawa nama ayam lagi.
“Kata nenek gue yang Cuma bisa lihat makhluk kaya om pocong, ce kunti sama mbah genderuwo itu Cuma seseorang yang di buka mata batinnya sama tuhan, kalau orang yang biasa-biasa kayak kita itu Cuma kebetulan, karena kita lagi sial.” jawab Gabriel menjelaskan.
“Yo, mungkin tuh ce kunti naksir sama elo.” kata Cakka asal. Membuat Gabriel melotot ke arahnya, Cakka nyengir  nggak jelas.
“Amit-amit Cak, gue tahu gue gak laku tapi please ya Cak, di dunia ini gak ada gitu cewek lagi masa iya gue sama hantu. Gue akuin dia emang cantik kayaknya seumuran sama kita,” kata Rio ogah-ogahan.
Cakka manggut-manggut mengerti. Padahal dalam hatinya dia penasaran sama tuh cewek. Hemmzzz cantik? Kayak siapa sih? Katty perry? Angelina jolie atau si cantik Yoon eun hye? Otak playboy Cakka kumat setelah denger kata cantik.
“Kalau sampai tuh ce kunti masih ngikutin lo, lo harus cari orang pinter buat ngusir tuh ce kunti.” kata Gabriel.
“Eh, jangan Yoo jangan! lo kasih aja alamat rumah gue, biar jadinya tuh ce kunti  ngikutin gue,” kata Cakka dari tadi ngajak becanda mulu.
“Gue yakin tuh kunti gak bakalan mau sama elo, dia kan harus siap patah jantung kalau ngikutin lo” Gabriel ikutan becanda.
“Yel makan hati kali. Ya mau gimana ya, gue mungkin punya magnet yang bisa menggaet para wanita untuk suka sama gue” kata Cakka  semakin gak jelas.
“Gue yakin tuh para cewek bodoh, mau-maunya di kibulin sama elo, yang jelas-jelas lo penjahat cinta”  Gabriel terus saja memojokkan Cakka.
Sementara dua orang itu terus berdebat, Rio malah melamun. Apa sebenernya yang terjadi sekarang pada dirinya, Kenapa dia harus di datengin ce kunti? Bukannya takut Rio gak takut kok, Rio kan ganteng masa sih takut ce kunti malu sama wajah dong. Hanya saja Rio terlalu takut, takut terjadi hal-hal yang tak di inginkan hadir di kehidupannya.


***

Ify berjalan sambil melamun (dalam arti berjalan ala hantu). Hari ini dia merasa aneh, bukan senang karena akhirnya bisa mengobrol dengan pangeran hatinya. Ia berpikir sepanjang perjalanan tadi, mengapa pangeran hati nya itu bisa melihatnya, bukankah ia seorang ceu kunti alias hantu? apa wajar seorang wanita bisa bertemu dengan hantu? Iya sih Ify juga sering lihat di film kalau manusia juga sering dengan tidak sengaja bisa bertemu dengan hantu. Tapi kan itu di film bukan kenyataan seperti ini.
“Ify, sweetheart! kenapa kamu melamun? What happen with you?” sebuah suara dengan lebay menyapa gendang telinga Ify. Ify mendengus, sambil menoleh ke arah sumber suara tadi. Daud iya, pemilik suara itu Daud Saputera, sang pengejar cinta Ify.
“Kalau sweetheart,  punya masalah jangan sungkan buat cerita ke aa Daud, aa Daud siap kok nyediain bahu aa buat di jadiin sandaran kamu,” kata Daud lagi, rasanya sekarang perut Ify udah kayak roller coaster, mual mendengar kata-kata alay itu.
“Kalau gue punya masalah juga, gue gak mau berbagi sama elo, gue mendingan berbagi sama orang gila daripada sama elo.” kata Ify jutek banget. Ify berkata dengan kejam, membuat Dadu cemberut.
“Sweetheart, kamu tahu nggak hati aku tersayat puluhan ribu golok denger kamu ngomong kayak gitu,” kata Daud murung. Iya dia sakit hati banget denger jawaban Ify yang udah ketus di bumbui dengan kejam lagi.
“Peduli amat gue sama hati lo. Please ya Daud, lo nggak usah ganggu gue dulu buat sekarang ini. Gue lagi ada masalah, dan lo tiba-iba nongol ganggu gue dengan omongan alay lo itu.” kata Ify, dia pergi meninggalkan Daud tanpa pamit. Masa bodo deh sama Daud. Habis suasana hatinya sedang di penuhi segudang pertanyaan tentang mengapa Rio bisa melihatnya?!.
Daud memandang kepergian Ify dengan lirih, dia tahu  diri kalau Ify tak bisa di gapainya. Dulu saat pertama kali Ify datang ke lingkungan hantu ini, Daud udah jatuh cinta pada pandangan pertama. Tetapi, Ify tak pernah menganggapnya ada yang Daud terima dari Ify hanya pecahan luka yang menyayat hatinya.
Ify.. 3 huruf yang membuatnya tergila-gila
Ify.. 3 huruf yang membuatnya terluka.
Ify.. 3 huruf bagaikan rembulan yang tak bisa di gapai.
Daud juga tahu betul kalau Ify menyukai seorang manusia bernama Eldrio Adam, Daud akui kalau cowok tuh emang ganteng tapi masih gantengan juga dirinya. Daud menghela nafas pasrah dia jadi teringat si secret admirernya, apa mungkin ini adalah jalan takdir untuk melupakan Ify. Saatnya membuka hati yang baru dan mengubur dalam-dalam cinta nya yang lama.
Kini ia bertekad ia akan melupakan Ify, harus bisa demi kebaikkan hatinya.

 Bersambung dulu yee..



[sumber]
                                                                     

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer